Jumat 13 Jan 2017 16:24 WIB

API Jabar Desak Kapolda Jawa Barat Dicopot

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Ilham
Massa yang tergabung dalam Aliansi Pergerakan Islam (API) Jawa Barat beraudensi terkait kerusuhan yang terjadi di Mapolda Jabar, di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (13/1).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Massa yang tergabung dalam Aliansi Pergerakan Islam (API) Jawa Barat beraudensi terkait kerusuhan yang terjadi di Mapolda Jabar, di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (13/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Pergerakan Islam (API) Jawa Barat (Jabar) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Jumat (13/1). Massa ingin menyampaikan aspirasi pascainsiden kericuhan yang terjadi seusai pemeriksaan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab di Mapolda Jabar, Kamis (12/1), kemarin.

Koordinator API Jabar, Asep Syaripudin, mengatakan, pihaknya ingin menyampaikan pernyataan sikap API Jabar. Salah satu poin disampaikan yakni mendesak Kapolri agar mencopot Kapolda Jabar Irjen Anton Charliyan.

"Mendesak Kapolri Jenderal Tito Karnavian agar mencopot Kapolda Jabar lrjen Polisi Anton Charliyan dan mengangkat Kapolda baru yang profesional, pelindung, pelayan, dan pengayom masyarakat Jawa Barat," kata Asep kepada wartawan.

Menurut dia, kepolisian sebagai aparat negara yang semestinya dapat menjaga keamanan ketertiban masyarakat. Namun, justru kericuhan terjadi di halaman Mapolda Jabar yang seharusnya bisa diantisipasi.

Asep menyebutkan, polisi harusnya dapat mencegah penyerangan yang terjadi pada pengawal Habib Rizieq yang disebutnya dilakukan oleh oknum preman beringas. "Setelah  ditelusuri dan diselidiki, LSM dan oknum yang melakukan penyerangan tersebut adalah LSM binaan Kapolda Jabar," ujarpnya.

Pihaknya berharap kapolda diganti dengan jenderal yang punya kualifikasi. Bukan hanya dari sisi intelektual, tapi memahami kultur masyarakat Jabar. "Jika tidak dicopot kami akan terus bergerak menyuarakan," ujarnya.

Ia pun menyayangkan adanya pengeroyokan yang dilakukan terhadap anggota FPI di kantor kepolisian. Padahal, polisi adalah aparatur negara yang sepenuhnya ditugaskan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat agar tidak ada gesekan, konflik, dan gangguan keamanan lainnya.

Tak hanya itu, Asep menyebut pihaknya juga meminta kepada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan untuk proaktif merespons dan ikut serta mencegah segala hal yang dapat menimbulkan gangguan keamanan kamtibmas di wilayah Jawa Barat. Asep juga meminta Kodam III Siliwamgi membantu menjaga stabilitas di Jabar dengan berperan aktif membantu kepolisian dalam menjaga kamtibmas di Jawa Barat.

"Kami juga meminta DPRD Jabar agar mengevaluasi kamtibmas di Jabar. Jabar ini kan jadi pintu gerbang Jakarta. Kondusifitas di Jabar ini berimplikasi kepada stabilitas nasioanal," katanya.

API yang datang ke Gedung Sate mulai pukul 14.00 WIB kemudian diterima langsung Kepala Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Provinsi Jawa Barat, Yaya Sunarya. Mereka melakukan audiensi di salah satu ruangan di lingkungan Kompleks Gedung Sate.

Selesai melakukan audiensi, massa API Jabar kemudian mendatangi Kantor DPRD Jabar untuk melakukan audiensi. Aparat kepolisian pun mengawal untuk menjaga situasi tetap kondusif.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement