REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Impor sapi yang didatang ke Tanah Air melalui Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, akan mengalami lonjakan signifikan. Hal terungkap setelah Direktur Utama PT Karya Hoqi, Bachtiar mengunjungi kompleks Pelabuhan Tanjung Intan, Selasa (17/1).
Dalam pertemuan dengan General Manager PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) dengan Kepala Stasiun Karantina Pertanian (SKP) Kelas I Cilacap di kantor pelabuhan tersebut, Bachtiar menyatakan pihaknya akan mulai menggunakan fasilitas di pelabuhan Tanjung Intan untuk menerima kedatangan sapi yang diimpor dari luar negeri.
''Rencananya, kami akan mengimpor sapi sebanyak 60 ribu ekor per bulan. Kedatangan sapi impor kemungkinan akan berlangsung mulai Februari 2017 mendatang,'' ujarnya.
Dia mengaku memilih Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap sebagai tempat kedatangan sapi impor, karena lokasinya dinilai strategis dan adanya kemudahan dalam pelayanan dan perizinan. Dalam kesempatan itu, dia juga menyatakan perusahaannya akan mengajukan permohonan penggunaan tanah HPL (Hak Penggunaan Lahan) di kompleks Pelabuhan Tanjung Intan seluas 17 Ha sebagai tempat sementara penampungan sapi impor.
''Selain itu, kami juga akan membuka lahan seluas 25 Ha di Kawasan Jeruk Legi Cilacap, untuk pembuatan kandang dan areal penanaman jagung sebagai bahan pakan sapi,'' ujarnya.
Menanggapi rencana tersebut, General Manager Pelindo III Pelabuhan Tanjung Intan, Ali Sodikin, menyampaikan dengan fasilitas yang ada saat ini, Pelabuhan Tanjung Intan siap menampung kedatangan sapi impor dalam jumlah cukup besar. ''Dengan rencana kedatangan 6 kapal sapi setiap bulannya bermuatan 10 ribu ekor per kapal, Pelabuhan Tanjung Intan akan menyiapkan dermaga khusus berstandar internasional (ISPS Code),'' katanya.
Sementara Kepala SKP Kelas I Cilacap, Hom Hom, menyambut baik rencana PT Karya Hoqi untuk mengimpor sapi melalui Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap. Hom Hom menyatakan, jumlah SDM yang ada diintansinya cukup memadai untuk melakukan tindakan karantina bagi sapi impor yang akan didatangkan
''Instalasi Karantina Hewan (IKH) milik SKP Kelas I Cilacap, bisa menampung 4.000 ekor per bulan. Namun bila dibutuhkan, kami akan memperluas kawasan IKH,'' katanya.
Sementara untuk pendistrisian sapi impor dari Cilacap, Hom Hom menyatakan, pihak PT Karya Hoqi bisa berhubungan dengan PT KAI Daop 5 Purwokerto. ''Mungkin PT KAI bisa menfasilitasi distribusi sapi dari Cilacap ke berbagai daerah di Jawa,'' katanya.