Selasa 24 Jan 2017 12:41 WIB

Demokrat Sempat Hambat Pemilihan Pompei Sebagai Direktur CIA

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Direktur baru CIA Mike Pompeo.
Foto: AP Photo/Manuel Balce Ceneta
Direktur baru CIA Mike Pompeo.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Anggota Kongres dari Partai Republik Mike Pompeo resmi dilantik sebagai Direktur baru badan intelijen AS, Central Intelligence Agency (CIA) pada Senin (23/1). Pompeo dilantik oleh Wakil Presiden AS Mike Pence, setelah mendapat persetujuan dari Senat dengan suara 66-32.

"Dia adalah salah satu orang yang paling memenuhi syarat di luar sana untuk mendapatkan posisi ini," kata Senator Republik James Lankford, dari Oklahoma, dikutip NBC News.

Pemilihan Pompei sempat diwarnai perdebatan selama tiga hari atas ketidaksetujuan senator Demokrat. Para senator dari Partai Republik mengatakan belum pernah terjadi sebelumnya CIA mengalami kekosongan pemimpin setelah direktur sebelumnya, John Brennan mengundurkan saat pelantikan Donald Trump, Jumat (20/1).

Sebagai anggota Dewan Komite Intelijen, Pompeo mengusulkan pemulihan dan perluasan arsip pemerintah terkait data-data rakyat Amerika. Ia juga mendukung Badan Keamanan Nasional (NSA) untuk memasukkan lebih banyak "metadata", seperti data keuangan, pembelian, dan lainnya dalam arsip.

Baca: Mike Pompeo Resmi Direktur Baru CIA

"Saya percaya dari lubuk hati saya, kita dapat melindungi Amerika tanpa menyerang hak privasi rakyat Amerika," kata Senator Demokrat Bernie Sanders dari Vermont, yang menentang penunjukan Pompeo.

Kekhawatiran senator Demokrat lainnya adalah kesediaan Pompeo kembali menggunakan teknik waterboarding untuk menginterogasi tahanan. Presiden Trump sempat membahas kemungkinan diberlakukan kembali teknik tersebut.

Pompeo mengunjungi CIA bersama Trump pada Sabtu (21/1), dan telah berdialog dengan karyawan CIA. Trump memuji Pompeo dan menyalahkan Demokrat atas keterlambatan peresmiannya sebagai Direktur CIA.

"Saya bertemu Mike Pompeo, dan dia adalah satu-satunya orang yang saya temui. Saya tidak ingin bertemu orang lain. Sekarang dia telah disetujui. Tetapi mereka (senat) melakukan permainan politik kecil dengan saya," kata Trump.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement