REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengerahkan tiga unit mobil bertangki air untuk menyiram retakan bekas tanah longsor di lokasi bencana Dusun Soropati, Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap.
Penjabat Bupati Kulon Progo Budi Antono di Kulon Progo, Selasa (24/1), mengatakan, pelongsoran tanah tersebut telah melalui penelitian dari Fakultas Geologi UGM beberapa waktu terakhir.
"Penyiraman retakan bekas longsoran mulai dilakukan dengan menyemprotkan air dalam skala besar yang dibawa mobil tangki air dari PDAM, BPBD dan pihak terkait," kata Budi.
Ia mengatakan penyiraman ini dilakukan dengan harapan tanah labil di bukit tersebut dapat terkikis habis sehingga kondisi tanah normal kembali dan tidak membahayakan warga yang tinggal di bawah bukit.
Seperti diketahui, sudah satu minggu lebih 145 warga dari 2 RT yang terdampak tanah longsor Dusun Soropati masih bertahan di tempat pengungsian, karena memang belum diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing.
Hal tersebut dikarenakan bukit di Dusun Soropati tersebut tanahnya masih labil, sehingga perlu ditangani secara berhati-hati.
"Bekas tanah longsor mengalami retakan sehingga perlu dilongsorkan agar tidak terjadi pergerakan longsor susulan yang sangat membahayakan warga," katanya.
Dari pantauan di TKP hingga Selasa (24/1) siang, meski sudah diglontor dengan tiga unit mobil tangki air, retakan tanah dibukit tersebut belum berhasil dilongsorkan. Sesuai dengan rencana nantinya lereng bukit akan dibuat terasering sehingga paling tidak dapat mengurangi kerawanan tanah.
"Kami berharap warga harus sabar menunggu proses pemulihan tanah bekas longsoran tersebut, karena kalau terlalu terburu-buru kembali ke rumah masing-masing, dikhawatirkan akan terjadi bencana lagi," katanya.