Selasa 31 Jan 2017 14:45 WIB

Mendikbud Tekankan Materi Ujian Harus Dipahami Guru dan Siswa

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Winda Destiana Putri
Ujian Nasional
Ujian Nasional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mujadjir Effendy mengatakan para siswa saat ini dapat mengetahui kisi-kisi materi ujian nasional (UN) maupun ujian sekolah berbasis nasional (USBN). Kisi-kisi tersebut kata Muhadjir, bisa diakses melalui laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun dengan bertanya langsung kepada guru di sekolah masing-masing.

"Jadi tinggal download atau tanyakan kegurunya. Intinya, kita ingin apa yang diujikan baik UN, USBN, guru harus tahu apa yang diujikan," kata Muhadjir dalam Rapat Kerja dengan Komite III DPD RI di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (31/1). Menurutnya, untuk memastikan para guru menguasai materi yang akan diujikan dalam UN maupun USBN juga pihaknya menegaskan telah dilakukan pelatihan kepada guru untuk membuat dan menguasai materi dan konten ujian.

Selain itu, ia juga telah meminta, agar materi yang diujikan tidak sepenuhnya berisi keseluruhan materi satu semester, namun hanya materi inti saja. "Sehingga nanti tingkat pencapaian dari siswa relatif tinggi, kita ingin menjauhi sikap arogansi kita dimana murid dipaksa menjawab sesuatu yang dia tidak pernah diajarkan. Karena guru juga enggak tahu apa yang harus diajarkan, dari pusat," kata dia.

Menurutnya, dengan sistem semacam ini ia berharap dapat membangun sistem pendidikan yang lebih dialogis dan melihat capaian siswa dan guru. "Kita mau bangun bertahap, mungkin memang enggak bagus-bagus amat tahun ini tapi ini akan kita upayakan sedikit-sedikit sistem pendidikan yang lebih dialogis," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement