Rabu 05 Nov 2014 10:22 WIB

Hebat, Panpel PON Jabar Gelar Program Tukar Sampah dengan Suvenir

PON Jabar
PON Jabar

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Panitia penyelenggara (panpel)acara hitung mundur 666 hari menjelang PON Jabar 2016 menggelar program unik yang layak diacungi jempol. Panpel menyiapkan sejumlah suvenir yang bisa diperoleh pengunjung dengan menukarnya dengan sampah pada acara yang digelar di kawasan bebas kendaraan Jalan Dago, Kota Bandung, Ahad (9/11), 

"Kami menyiapkan lebih dari seribu suvenir. Tukar saja dengan sampah," kata Ketua Bidang Penyiaran dan Pelayanan Media PON 2016 Budy Hermawan dalam siaran persnya yang diterima Antara di Bandung, Rabu (5/11).

Menurut dia, barter sampah dengan suvenir pada acara menjelang PON itu merupakan bentuk kepedulian warga Jabar terhadap lingkungan. Terutama dalam menjaga kebersihan lingkungan dari sampah yang biasanya menjadi masalah setelah kegiatan massal.

Untuk itu, kata dia, panitia menyebar 40 anggotanya ke pelosok kawasan car free day Dago untuk melayani penukaran sampah dengan suvenir. Acara ini dimeriahkan dengan upaya pemecahan rekor MURI berupa melukis 666 wajah oleh enam pelukis dalam waktu 66 menit itu. 

Penitia menyatakan, bentuk suvenir yang akan diterima pengunjung bergantung pada sampah yang ditukarnya. Suvenir yang disediakan panitia antara lain pin, stiker, dan gantungan kunci.

Panitia juga menyebutkan bahwa acara yang akan membuka sejumlah anjungan di kawasan Dago itu akan dimeriahkan oleh sejumlah penyanyi, seperti Candil "Seurieus" dan pencipta lagu sunda yang membuat lagu khusus untuk PON Jabar Lia Aprialiani. 

Menurut panitia, penyelenggaran acara hitung mundur 666 jelang PON Jabar itu merupakan acara besar pertama yang digelar PB PON Jabar. Acara itu disebut sebagai upaya mengingatkan masyarakat Jabar dan Indonesia bahwa mereka akan menjadi tuan rumah yang baik bagi penyelenggaraan pesta olahraga terbesar di Tanah Air itu

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement