REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Ekonomi Kreatif (BEK) siap memberikan bantuan kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk merevisi maskot Asian Games 2018 yang dianggap masyarakat kurang menarik.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf datang ke kantor Kemenpora dan menyampaikan keinginannya membantu merevisi maskot Asian Games 2018. Pertimbangannya, selain karena Asian Games adalah perhelatan besar, juga karena kini telah banyak kreator muda dan sejumlah komunitas profesional di bidang industri kreatif, branding, logo dan maskot.
Hasil karya mereka sangat bagus dan beberapa di antaranya diakui internasional.
Revisi itu akan mempertahankan bentuk dasar burung cendrawasih, seperti rilis Kemenpora di Jakarta, Kamis (31/12),
Pada awal pekan depan, akan berlangsung pertemuan yang dihadiri perwakilan dari Kemenpora, BEK dan KOI.
Kemudian secara cepat, BEK akan mengundang sejumlah kalangan profesional tertentu di bidang ekonomi kreatif untuk turut berkontribusi sesuai kemampuannya.
Ini bukan dalam bentuk sayembara terbuka, tetapi penilaian terhadap para pihak tertentu yang dianggap memiliki kredibilitas di bidang maskot. Yang terbaik yang akan dipilih, dan akan sesegera mungkin dilaporkan ke Dewan Olimpiade Asia (OCA).
Meskipun OCA mungkin akan bertemu dengam pihak Indonesia pada pertengahan Januari 2016, namun dalam pertemuan tersebut akan dilaporkan tentang proses revisi yang tengah berlangsung, dan diharapkan paling lambat akhir bulan Februari 2016 sudah dapat diselesaikan.
Sebagaimana diketahui, pada tanggal 27 Desember 2015 di Senayan telah berlangsung peluncuran logo dan maskot Asian Games 2018.
Usai peluncuran tersebut, mulai muncul tanggapan terhadap maskot Asian Games yang dinilai kurang menarik.
Kemenpora menyikapi sejumlah reaksi tersebut secara positif. Krena ini menunjukkan adanya kepedulian masyarakat bagi hadirnya kualitas persiapan penyelenggaraan Asian Games 2018 yang lebih baik dari berbagai sisi, termasuk maskot dan logonya.