REPUBLIKA.CO.ID, MAKAU -- Sebelum tewas di Malaysia, Kim Jong-nam, saudara seayah yang terasing dari pemimpin Korea Utara Kim Jong-un hidup tenang di pusat perjudian Asia, Makau. Ia memilih menghindari kontroversi, dan ia tampak sebagai pribadi yang santai.
Salah satu sumber industri kasino veteran, yang telah mengenalnya selama lebih dari satu dekade, mengatakan ia terakhir bertemu Kim di Four Seasons Hotel di Makau bulan lalu. Ketika itu ia sedang makan kue dan minum-minum di lobi kedai kopi. Ia mengenal pria gemuk itu sebagai sosok yang ramah.
"Saya sering melihat dia sendiri. Dia tidak pernah tampak memiliki pengawal. Dia tampaknya tidak gugup sama sekali," kata sumber yang menolak disebutkan namanya mengingat sensitivitas masalah ini, Kamis (16/2).
Teman-temannya di Makau di mana ia menghabiskan banyak waktunya mengenal Kim sebagai seorang yang santai. Kim sering berpakaian santai, kadang-kadang hanya dengan mengenakan celana jins dan sandal, dan membawa tas bahu Louis Vuitton. Menurut rekannya di gym, Kim memiliki tato naga mencolok di punggungnya.
Lima tahun lalu, menurut informasi dari kantor intelijen Korea Selatan, Kim Jong-nam memohon kepada saudara tirinya, Kim Jong-un untuk melindunginya dari pembunuhan.
Beberapa analis mengatakan Kim Jong-un meyakini saudaranya dapat terlibat dalam penggulingan rezimnya, sebuah usaha telah dilakukan semasa hidup Kim Jong-nam pada 2012. Setelah itu ia tidak tinggal lama di sembarang tempat, dan sering bepergian ke berbagai kota di Asia Tenggara dan Cina.
Sumber dari pemerintah Amerika Serikat dan Korea Selatan mengatakan mereka meyakini agen Korea Utara yang terlibat dalam pembunuhan Kim Jong-nam di terminal bandara di Kuala Lumpur, Senin (13/2) lalu.
Akan tetapi sebuah sumber yang memiliki hubungan dengan pejabat di Pyongyang dan Beijing mengatakan kepada Reuters Korea Utara tidak di belakang pembunuhan itu. "Kim Jong-nam tidak ada hubungannya dengan Korea (Utara). Tidak ada alasan untuk Korea (Utara) untuk membunuhnya," kata sumber itu.
Menurut agen mata-mata Korea Selatan, Kim telah hidup di bawah perlindungan pemerintah Cina di wilayah Cina yang dikuasai, dengan setidaknya dikenal salah satu istrinya dan dua anaknya.