REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Sri Baginda Salman bin Abdulaziz Al-Saud berkunjung ke Bali tak sendiri. Beliau membawa serta seluruh keluarga kerajaan, termasuk pangeran dan putri.
Antusias masyarakat dan perorangan begitu besar menyambut kedatangan orang nomor satu di Jazirah Arab tersebut. Salah satunya adalah seorang pria bernama Presli Simon Situmeang (31 tahun) yang diamankan petugas saat mencoba menerobos masuk kawasan St Regis Hotel & Resort Nusa Dua, tempat keluarga kerajaan menginap.
"Memang benar, tadi pagi (Kamis) aparat mengamankan satu orang pria yang 'ngebet' ingin bertemu Putri Deena," kata Komandan Korem 163 Wira Satya, Kolonel Infanteri I Nyoman Cantiasa dijumpai Republika.co.id di Nusa Dua, Kamis (9/3).
Cantiasa mengatakan yang bersangkutan langsung diamankan dan diinterogasi pihak kepolisian. Meski demikian, tak ada yang tahu apakah Putri Deena Aljuhani Abdulaziz ikut bersama rombongan berlibur ke Bali.
Republika mencoba menelusuri akun Instagram Putri Deena @deenathe1st yang sudah memiliki lebih dari 69 ribu pengikut. Putri Deena Selasa (7/3) lalu sempat memperbaharui akun media sosialnya tersebut dengan sebuah video. Dia memberi keterangan di video tersebut bahwa dirinya sedang menghadiri acara Paris Fashion Week yang berlangsung mulai 28 Februari 2017 dan baru saja berakhir 8 Maret lalu.
Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Bali, Irjen Pol Petrus R Golose secara terpisah mengatakan aparat langsung membebaskan Simon karena terbukti tidak terindikasi membahayakan. Simon datang atas inisiatif sendiri dan mengaku sudah mengenal Putri Deena sejak 2013 lalu.
"Yang bersangkutan sepertinya memang ada gangguan kejiwaan," katanya.
Ini bukan pertama kalinya St Regis Hotel didatangi perorangan dengan alasan beragam. Sebelumnya aparat juga sempat mengamankan dua orang wanita yang diduga mengalami gangguan jiwa dan memaksa bertemu dengan Raja Salman.
Salah satunya adalah Dewi Palapa Eka (40), wanita asal Tanjung Balai, Sumatra Utara. Dewi diamankan salah seorang petugas anggota Resimen Pengawal Kerajaan Saudi (SRGR) dan langsung diperiksa.
Aparat menyita sebuah tas berisi laptop dan sekitar 500 lembar kertas berisi puisi. Puisi-puisi tersebut berniat diberikan Dewi untuk Raja Salman.