Selasa 14 Mar 2017 20:07 WIB

Indonesia Tuan Rumah Konferensi Internasional Mangrove 2017

Rep: Lintar Satria/ Red: Dwi Murdaningsih
Kawasan wisata mangrove.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Kawasan wisata mangrove.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keseriusan Indonesia dalam pengelolaan mangrove mendapat perhatian dunia internasional. Indonesia mendapat kehormatan menjadi tuan rumah dan penyelenggara Konferensi Mangrove Internasional (KMI) 2017. Penunjukan ini sesuai hasil dari World Forestry Congress tahun 2015 di Durban, Afrika Selatan. Konferensi tersebut akan dilaksanakan di Bali pada tanggal 18-21 April 2017. Konferensi ini mengambil tema Sustainable Mangrove Ecosystem (Ekosistem Mangrove Berkelanjutan).

“Rencananya akan dibuka oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya,” ujar Direktur Bina Pengelolaan Kawasan Ekosistem Esensial, Antung Deddy Radiansyah, dalam siaran pers yang Republika.co.id terima, Selasa (14/3).

Indonesia menggandeng International Timber Trade Organization (ITTO) dan International Society for Mangrove Ecosystems (ISME) untuk penyelenggaraan kali ini. Ada sejumlah agenda yang menjadi pembahasan utama pada KMI 2017, yaitu mempromosikan pengelolaan bakau, adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, dan peningkatkan mata pencaharian yang berkelanjutan dari komunitas mangrove.

Selanjutnya restorasi ekosistem mangrove yang terdegradasi, penguatan pemantauan good governance dan penegakan hukum, pembayaran jasa lingkungan mangrove serta penelitian dan pendidikan untuk pengembangan ekosistem mangrove berkelanjutan.

Melalui Konferensi Mangrove Internasional ini Indonesia memposisikan diri di garis depan mempromosikan hubungan baru dan harmonis antara manusia dan alam khususnya dalam pelestarian ekosistem mangrove. Untuk tujuan ini, Indonesia membuka diri bekerjasama dengan semua mitra dalam pembangunan ekosistem mangrove yang berkelanjutan.

Antung menjelaskan Indonesia memiliki ekosistem mangrove terluas di dunia serta memiliki keanekaragaman hayati yang paling tinggi. Dengan panjang garis pantai sebesar 95,181 km2, Indonesia mempunyai luas mangrove sebesar 3.489.140,68 Ha (tahun 2015). Jumlah ini setara dengan 23 persen ekosistem mangrove dunia yaitu dari total luas 16.530.000 Ha..Dari luas mangrove di Indonesia, diketahui seluas 1.671.140,75 Ha dalam kondisi baik, sedangkan areal sisanya seluas 1.817.999,93 Ha sisanya dalam kondisi  rusak.

 

Dengan kondisi mangrove yang baik, vegetasi ini mampu menyumbang setidaknya sebesar USD 1.5 milyar dari perikanan saja untuk perekonomian nasional (Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2015). “Ini belum termasuk manfaat lain seperti kayu, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, dan perlindungan wilayah pesisir,” ujar Antung.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement