Senin 27 Mar 2017 11:03 WIB

Banjir Paksa Ribuan Warga Bima Mengungsi

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Nur Aini
Banjir (ilustrasi).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Plt Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Bima, Syahrial Nuryadin mengatakan sedikitnya 2.500 warga Kota Bima mengungsi akibat banjir yang melanda wilayah ini pada Ahad (26/3) kemarin.

Ia menyebutkan, air mulai masuk ke permukiman warga mulai pukul 16.30 Wita akibat hujan yang melanda sejumlah titik di Kota dan Kabupaten Bima.

"Wilayah yang terdampak sebanyak 5 kecamatan,  minimal sebanyak 16 kelurahan dan minimal 2.500 jiwa pengungsi yang mengungsi pada minimal 15 titik pengungsian," ujar dia dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Mataram, Senin (27/3).

Sejumlah kelurahan yang terdampak meliputi Kelurahan Paraga, Penatoi, Lewirato, Sadia, Mande, Manggemaci, Monggonao, Nae, Sarae, Penaraga, Pane, Dara, Melayu, Tanjung, Kumbe, dan Dodu. Titik pengungsian sebanyak minimal 15 titik berada di Masjid Sultan Salahudin Paruga, masjid Baitul Hamid Penaraga, masjid Nurul Mubin Penaraga, masjid Istiqomah Penatoi, kantor wali kota, masjid Lewirato, kantor KPPN Bima, RS PKU Muhammadiyah, SMPN 13 Tanjung, masjid Al-Muwahidin Pane, Toko Bolly Monggonao, gunung Raja Dara, jalan baru Tanjung, masjid Baitul Maqdis Tanjung, kantor FIF Nae, dan Paruga Nae Manggemaci.

Dia mengatakan sejumlah bantuan untuk kebutuhan para pengungsi telah mulai didistribusikan berupa nasi bungkus dan air minum pada pengungsi kurang lebih 1.500 bungkus, dan evakuasi masyarakat terdampak. "Perkembangan terbaru pada pukul 24.00 Wita, wilayah terdampak menjadi 22 kelurahan di 5 Kecamatan," ucap dia.

Untuk rinciannya meliputi Kecamatan Rasanae Timur dengan 4 kelurahan yakni kumbe, dodu, nungga, kodo; Kecamatan Raba dengan 3 kelurahan yakni Penaraga, kendo, ntobo; Kecamatan Mpunda sebanyak yakni 8 kelurahan: penatoi, lewirato, sadia, mande, manggemaci, monggonao, panggi, matakando; Kecamatan rasanae barat dengan 6 kelurahan: kel. Tanjung, paruga, dara, sarae,  pane, nae ; dan Kecamatan asakota sebanyak 1 yakni kelurahan Melayu. "Penyebab banjir curah hujan di hulu intensitas lebat dan sangat lebat, sehingga Sungai Padolo dan Sungai Salo meluap ke pemukiman dan areal persawahan. Air sudah mulai surut, sebagian pengungsi telah kembali ke rumah," katanya.

Baca juga: Puluhan Rumah Hanyut Diterjang Banjir Bandang Padang Sidempuan

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement