REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Warga Siau, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara diharapkan mewaspadai guguran lava dan awan panas guguran yang dapat terjadi sewaktu-waktu dari material hasil erupsi 2015.
"Kondisinya belum stabil dan mudah runtuh, terutama ke sektor selatan, tenggara, barat dan barat daya," kata Kepala Pos Gunung Api Karengetang Yudia Prama Tatipang, Rabu (29/3).
Selain mewaspadai guguran lava, warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman lahar hujan dan banjir bandang selama musim hujan.
Peningkatan kewaspadaan ini terutama warga di sepanjang bantaran kali Batuawang hingga ke pantai. "Warga di sekitar gunung ataupun pengunjung/wisatawan juga tidak diperbolehkan mendaki dan beraktivitas pada radius 1,5 kilometer dari kawah aktif dan perluasan ke sektor selatan, tenggara, barat dan barat daya sejauh 2,5 kilometer," ajaknya.
Dia menambahkan, aktivitas vulkanik pada periode pemantauan Selasa (28/3), terekam sebanyak empat kali gempa vulkanik dangkal, serta satu kali gempa vulkanik dalam. Terekam juga sembilan kali gempa tektonik jauh, serta tremor terus-menerus.