REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris Theresa May memuji intelijen Arab Saudi menjelang kunjungannya ke Timur Tengah. Kunjungan tersebut salah satunya bertujuan untuk memupuk kerja sama ekonomi pasca Brexit.
"Kami tidak boleh lupa bahwa intelijen (Saudi) telah menyelamatkan ratusan nyawa berpotensi di Inggris di masa lalu," ujarnya seperti dikutip Politics Home, Senin (3/4).
May akan memulai kunjungan pada hari ini di Yordania. Di sana ia akan berjanji lebih banyak memberikan dukungan untuk memerangi militan ISIS. Tim pelatihan Inggris akan dikirim ke negara itu, sementara pilot Yordania juga akan dapat pelatihan di Inggris.
“Yordania berada di garis depan beberapa krisis regional dan saya jelas bekerja dengan mereka, kami membantu menjaga orang-orang Inggris yang aman,” kata May.
Keesokan harinya dia dijadwalkan akan melakukan perjalanan ke Arab Saudi untuk membicarakan perdagangan dan keamanan. Berbicara sebelum perjalanan dia menekankan kerja sama antara Inggris dan Kerajaan Arab Saudi untuk memerangi teror.
May juga berniat untuk melakukan kerja sama pada perdagangan dan investasi.
Tidak hanya itu, kunjungannya ke Arab Saudi kali ini sebagai tindak lanjut Boris Johnson yang telah secara resmi meminta maaf kepada pemerintah Saudi setelah pengunjuk rasa melemparkan telur kepada pejabat Saudi.
Serangan itu diluncurkan oleh aktivis antiperang yang menargetkan Jenderal Ahmed Asiri, juru bicara koalisi pimpinan Saudi di Yaman.