Rabu 12 Apr 2017 12:14 WIB

Istana Belum Tahu Surat Keberatan DPR Terkait Pencegahan Setnov

Rep: Debbie Sutrisno‎/ Red: Bayu Hermawan
Staf Khusus Presiden, Johan Budi
Foto: setkab.go.id
Staf Khusus Presiden, Johan Budi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) keberatan dengan pencekalan Ketua DPR Setya Novanto yang dilakukan oleh Dirjen Imigrasi‎ atas permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Untuk itu, DPR akan segera melayangkan surat kepada Presiden, meminta agar pencekalan Setya Novanto tidak dilakukan.

Namun, pihak Istana Negara sejauh ini belum mengetahui adanya surat untuk pelepasan pencekalan Setya Novanto (Setnov).

"Saya belum tahu itu. Nanti akan saya tanyakan ke Sekertaris Negara (Setneg) ya," kata juru bicara Kepresidenan Johan Budi melalui pesan singkat, Rabu (12/4).

Ketua DPR Setya Novanto dicekal untuk bepergian ke luar negeri. Pencekalan ini terkait dengan kasis dugaan korupsi KTP-El yang sedang digarap oleh KPK. Pencekalan ini akan berlangsung selama enam bulan.

Pencekalan tersebut spontan mendapat kritikan dari banyak pihak, khususnya DPR. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengungkapkan DPR akan mengajukan surat nota keberatan atas pencegahan bepergian ke luar negeri kepada Setnov. Surat tersebut akan langsung ditujukan kepada Presiden Joko Widodo.

Sejauh ini, Johan Budi belum mendapat informasi bahwa ada surat dari DPR maupun Golkar yang masuk ke‎ Sekertaris Negara, terkait dengan pencekalan Setnov. Dia justru menyarankan persoalan ini langsung ditanyakan kpeada KPK.

"Tanya ke KPK," ucapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement