REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menegaskan bahwa institusinya siap mengawal pemimpin, penyidik, dan staf Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bila diperlukan, menyusul teror fisik yang dialami penyidik senior KPK Novel Baswedan.
"Kalau ada yang memerlukan bantuan keamanan dari kepolisian akan kami siapkan, namun keputusan diterima atau tidaknya kami serahkan kepada teman-teman di KPK. Kami berusaha memberikan pengamanan maksimal," ujar Kapolri di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (12/4).
Menurut Kapolri, sejauh ini belum ada permintaan pengamanan untuk Novel Baswedan, yang telah dirujuk di Rumah Sakit Singapura untuk mendapatkan perawatan lebih intensif. Terkait kasus penyerangan Novel Baswedan, menurut Kapolri tim gabungan Polres Jakarta Utara, Polda Metro Jaya, dan Mabes Polri sudah bekerja melakukan olah tempat kejadian perkara, memeriksa saksi-saksi, serta mendalami potensi-potensi motif. "Kita tunggu saja hasil kerja tim nantinya," kata Tito usai meresmikan Command Center di Markas Polrestabes Makassar.
Saat ditanya apakah sudah ada titik terang mengenai pelaku penyerangan terhadap Novel Baswedan, Tito enggan memberi keterangan."Kami tidak akan sampaikan dulu apa pun hasil kerja tim ini yang kira-kira bersifat sensitif supaya pelaku juga tidak mengetahui," ucapnya.
Baca juga: Polisi tak Segera Temukan Pelaku Teror Novel Baswedan Dianggap Aneh