REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Agus Budi Santosa mengatakan, seorang mahasiswa asal Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bernama Taufik Budi Prasetyo (23 tahun) meninggal dunia akibat tenggelam di pemandian air panas Aik Kalaq di sekitar Danau Segara Anak, Gunung Rinjani pada Ahad (23/4). "Kejadian Ahad (23/4) sekitar pukul 10.00 Wita telah terjadi kecelakaan pengunjung akibat tenggelam di pemandian air panas Aik Kalaq di sekitar Danau Segara Anak bernama Taufik Budi Prasetyo," kata Agus di Mataram, Selasa (25/4).
Agus menjelaskan, awalnya korban bersama dua orang rekannya yakni Muhammad Ali S (21) dan Setio Teguh (22) melakukan registrasi pada Jumat (21/4). Mereka melapor di pintu pendakian Sembalun dengan program pendakian yang direncanakan berlangsung selama 3 hari 2 malam.
Kemudian, pada Sabtu (22/4), korban bersama dua rekannya tiba di Danau Segara Anak sekitar pukul 17.30 dan bermalam di sana. Keesokan harinya, sekitar pukul 07.30 Wita, korban bersama temannya, Ali pergi mangambil air di mata air yang ada di sekitar air panas.
Setelah mengambil air, korban dan temannya mampir dengan rencana berfoto, dan mengajak Ali mandi. Ali menyarankan mandi di lokasi air yang berada di atas karena ramai pengunjung.
Awalnya, Ali melihat korban membuka baju dan berada di pinggir kolam air panas Aik Kalaq. Ali juga berniat mandi, namun menaruh air dulu di atas bukit atau sekitar 20 meter dari kejadian kecelakaan.
"Setelah menaruh air, Ali langsung turun ke TKP, tapi tidak melihat korban berada di tempatnya, lalu Ali mencari bantuan ke base camp. Kemudian Ali beserta pengunjung lain langsung menuju TKP. Setelah ditunggu sampai pukul 20.00 Wita korban tidak ditemukan," kata Agus.
Agus menjelaskan, saat ini korban sedang dalam proses evakuasi dari Danau Segara Anak menuju Pos Resort Sembalun yang dilakukan oleh petugas Balai TNGR dan Tim Medis Edelweis Medical Help Center (EMHC). "Rencana korban akan dilakukan autopsi di RS Umum Selong, Lombok Timur," kata Agus menambahkan.