REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Gugus Depan (Gudep) Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru secara resmi dikukuhkan oleh Wakil Kwartir Nasional (Kwarnas) Bidang Bina Muda Prof Budi Prayitno, Ahad (30/4). Usai pembacaan Surat Keputusan (SK) Gudep Gerakan Pramuka 001-002 KJRI Johor Bahru oleh Staf Kawarnas Rd Moh Ikbal, dilanjutkan dengan pelantikan pengurus Majelis Pembina Gugus Depan (Mabigus).
Dalam sambutannya, Waka Kwarnas Prof Budi menjelaskan, pendidikan Pramuka dimaknai dengan pendidikan yang menanamkan penghargaan dan kehormatan diri. Hal inilah yang menjadikan pendidikan kepramukaan sebagai kegiatan yang menyenangkan, melekat, dan bermakna hingga dewasa.
"Kegiatan pendidikan Pramuka dibangun berdasarkan persaudaraan. Dasar ini sekaligus menjadi jalan menuju kesuksesan bagi anak-anak Indonesia di masa depan," kata Budi dalam siaran persnya, Ahad (30/4).
Konsul Jenderal (Konjen) Johor Bahru, Haris Nugroho secara resmi telah mengukuhkan pangkalan Gudep 001/002 di KJRI Johor Bahru. Haris yang resmi dilantik sebagai Ketua Majelis Pembina Gugus Depan (Kamabigus) menyampaikan, selain pelayanan dan perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di Johor Bahru, KJRI juga memberikan akses pelayanan pendidikan bagi WNI melalui Sekolah Indonesia Johor Bahru (SIJB), kehadiran Pramuka di Johor Bahru diharapkan akan menjadi kegiatan pendidikan nonformal yang akan menguatkan rasa kebangsaan WNI di Johor Bahru.
Sementara itu, Prof Ari Purbayanto sebagai atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur yang berkesempatan hadir dalam peresmian tersebut menjelaskan bahwa Gerakan Pramuka telah mendapat dukungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI melalui kurikulum wajib sekolah guna pembinaan karakter anak bangsa. Dengan dikukuhkannya Gudep di SIJB, secara resmi pendidikan karakter anak bangsa di Johor Bahru akan semakin kuat.
"Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada Kwarnas atas peresmian ini, rintisan SIJB adalah anak bungsu dari Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) di Malaysia, yang juga merupakan filial dari Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Gerakan pramuka diharapkan dapat menjadi pioner pembentukan karakter anak bangsa di Malaysia," kata Prof Ari.
Usai pengukuhan Gudep, kegiatan dilanjutkan dengan Kursus Pembina Mahir Tingkat Dasar (KMD) yang pelatihannya diikuti para guru SIJB dan SIKL. Dijelaskan Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan Nasional (Kapusdiklatnas), Prof Suyatno bahwa pelatihan KMD merupakan pendidikan dasar bagi pelatih sebagai pembina Pramuka.
Disampaikannya, pelatihan pembina sangat penting untuk mencetak pembina yang berkualitas, dalam menjalankan tugas sebagai pelatih kegiatan Pramuka, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan Kwarnas.
"Kehadiran Gugus Depan luar negeri adalah salah satu sarana membangkitkan rasa kebangsaan. Sehingga pelatihan pembina menjadi sangat penting untuk mempersiapkan para pembina Pramuka yang berkompetensi," jelas Yatno.
Pelatihan secara resmi dilaksanakan dari tanggal 30 April hingga 07 Mei 2017. Kepala SIKL Agustinus Suharto ikut hadir dalam kegiatan ini bersama sejumlah guru SIKL yang akan diikut sertakan dalam pelatihan KMD di Johor Bahru.
Dengan diresmikannya Gudep di Wilayah KJRI Johor Bahru, akan semakin menguatkan dua gugus depan yang sudah ada sebelumnya, yaitu Gudep KBRI Kuala Lumpur dan Gudep KJRI kota Kinabalu.