Selasa 02 May 2017 21:20 WIB

Program Emas Biru dan Emas Hijau Jadi Sorotan Atase Pertahanan Dunia

Rombongan Athan dari 18 negara berfoto bersama  di jaring apung di Ambon.
Foto: dok Pendam Pattimura
Rombongan Athan dari 18 negara berfoto bersama di jaring apung di Ambon.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program emas biru dan emmas hijau yang digagas Panglima Kodam XVI/Pattimura, Jenderal TNI Doni Munardo mulai banyak dilirik bangsa lain di dunia. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 18 atase pertahanan (Athan) dari berbagai dunia yang berkunjung ke Maluku semangat mendengarkan paparan jenderal bintang dua ini.

Bahkan, kata staf ahli Pangdam XVI/Pattimmura, Kol Kav Agustunus Turboyo, andan dari Thailand menyatatakan keseriusannya untuk menerapkan kedua program tersebut di negara. Kedua program dimaksud diyakini bisa diiterapkan di Thailand. " Khususnya diterapkan di bagian selatan negara tersebut yang memang masih berada di bawah garis kemiskinan," ujar Agustinus kepada Republika.co.id, Selasa (2/5).

Foto-foto: Dok Pendam Pattimura

Program emas biru dan emas hijau yang dipaparkan Pangdam XVI/Pattimura itu, kata Agustinus, fokusnya adalah keseimbangan antara prosperity dan security approach. Melalui program itu, masyarakat semakin rukun dan kondisi kian aman dan sejahtera. Melalui program ini pula, secara tidak disadari bisa mengurangi residu konflik serta  sisa-sisa saparatisme sudah tak ada. Bukti nyata adalah tak ada selembar pun bendera RMS berkibar pada 25 April lalu.

Ditegaskan, kontribusi TNI membantu masyarakat dan dengan cara tidak tak lagi mengangkat senjata tapi dengan pendekatan kesejahteraan. "Itu yang mereka (para Athan-red) appresias. Pertahanan yang kuat adalah rakyat yang sejahtera," jelas Agustinus.

Program Emas Biru lebih difokuskan pada pengembangan sektor perikanan dan Program Emas Hijau pada sektor pertanian. Melalui Program Emas Biru dn Emas Hijau dan gongnya adalah Emas Putih yakni terciptanya rukun aman sejahtera.

Program ini jelas sejalan dengan Program Nawacita Presiden Jokowi dan Poros Maritim.

 

Saat ini Kodam XVI/Pattimura sedang fokus untuk mengembalikan kejayaan Maluku sebagai Pulau Rempah-rempah ( Portugis Belanda Inggris dan Spanyol). Di tanah Ambon Manise, demikian sebutan untuk daerah ini, ratusan tahun rempah-rempah dikuras habis oleh ppara penjajah.

Menurut Agustinus, program tersebut juga tengah digalakkan pemerintah provinsi dengan melibatkan segenap bupati yang ada di wilayah ini. Bila Program Emas Hijau ini di jalankan sungguh-sungguh oleh para pejabat khususnya bupati/wali kota di Maluku/Maluku Utara, maka bisa jadi sejalan dengan program pemerintah. "Memang program ini sudah diadopsi oleh pemerintah provinsi," ujarnya.

Di bagian akhir, Agustinus menyebutkan, rombongan Athan berjumlah 30 orang itu akan berada di Ambon selama tiga hari mulai Senin hingga Rabu (1-3/5). Mereka berasal dari 18 negara antara lain Thailand, Australia, Amerika, Inggris, New Zealand, Belanda, Jepang, Cina, Korsel, Italia, Timor Leste, Turki, Laos, Singapura, Jerman, Polandia, Perancis, Swedia, Vietnam.

"Mereka berkesempatan meninjau jaring apung di Ambon," ucap Agustinus.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement