Kamis 11 May 2017 21:07 WIB

Belarusia, Rumah Kedua Muslim Tatar

Salah satu sudut kota Minsk yang merupakan ibu kota Belarusia
Salah satu sudut kota Minsk yang merupakan ibu kota Belarusia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini, sebagian besar pelajar etnis Tatar menempuh studi di Kazan, ibu kota Kazakhstan. Lainnya memilih menimba ilmu agama di negara-negara Timur Tengah. Sehingga, bantuan dan dukungan dana sangat diperlukan agar para pelajar dapat terus menuntut ilmu pengetahuan.

Di samping itu, sambung Varanovich, sejumlah lembaga keagamaan di Belarusia juga memperoleh bantuan dana. Demikian pula dukungan dana bagi pembangunan masjid. Berbagai bentuk perhatian tersebut diharapkan mampu mengangkat harkat dan martabat komunitas Muslim Tatar yang berada di Belarusia.

Jumlah warga Muslim Tatar di negara pecahan Uni Soviet itu diperkirakan sekitar lima ribu jiwa. Mereka adalah etnis Muslim terbesar. Sejarah mencatat, kelompok etnis Tatar telah hidup di Belarusia sejak berabad-abad silam.

Sehingga, bila berbicara mengenai Muslim di Belarusia, tentu sangat terkait dengan keberadaan kaum etnis Tatar ini. Mereka memberi kontribusi sangat besar terhadap perkembangan agama Islam dari waktu ke waktu.

Satu sumber historis menyebutkan, kehadiran etnis Muslim Tatar di Belarusia dimulai sekitar abad 14 hingga 16. Adalah seorang pangeran dari Lithuania, yang mempekerjakan sejumlah warga Tatar dari Crimea dan Horde untuk menjaga kawasan perbatasan dengan Belarusia.

Kebijakan tersebut berlangsung sekian lama. Warga Tatar seolah menemukan rumah baru. Penguasa di Belarusia menawarkan tempat tinggal permanen, maupun pekerjaan. Hingga akhir abad 16, etnis Muslim Tatar telah mencapai jumlah 100 ribu jiwa di Belarusia dan Lithuania.

Sebagian besar etnis Tatar merupakan penganut Sunni Hanafi. Beberapa lainnya menjadi pemeluk Nasrani. Meski demikian, masih banyak yang mempertahankan identitas tradisional Islam dari negara asal mereka.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement