Ahad 14 May 2017 00:00 WIB

Kelompok Gusdurian di Kuala Lumpur Beri Dukungan untuk Ahok

Pendukung terpidana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melakukan aksi menyalakan lilin solidaritas di Lapangan Banteng, Jakarta, Sabtu (13/5)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pendukung terpidana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melakukan aksi menyalakan lilin solidaritas di Lapangan Banteng, Jakarta, Sabtu (13/5)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Puluhan Warga Negara Indonesia (WNI) pendukung Ahok di Kuala Lumpur menghadiri acara "Save NKRI & Justice for Ahok" di Kiaramas Sutera Hall 7 Jalan Desa Kiara, Mont Kiara, Sabtu (13/5) sore.

Para pendukung yang sebagian besar keturunan Tionghoa tersebut memenuhi lapangan bulutangkis dengan mengenakan baju merah dan putih. Tokoh masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) di Kuala Lumpur, Andreas Making, mengatur acara tersebut sedangkan panitia kegiatan dipimpin oleh Ana Pratadaja.

Sebuah bendara merah putih dipajang di lokasi acara sementara salah seorang peserta membawa baliho kertas bertuliskan "Save Ahok, NKRI Harga Mati".

Mereka mengawali acara dengan menyanyikan Lagu "Indonesia Raya", "Garuda Pancasila" dilanjutkan dengan menyalakan lilin diiringi lagu "Padamu Negeri" dua kali dan "Indonesia Pusaka".

Setelah itu dilanjutkan sambutan dari pengurus GusDurian Kuala Lumpur, Irzal Maryanto dan Andreas Making. "Kami dari Gusdurian KL menyampaikan terima kasih. Pada intinya kami berdiri disini sebagai satu kesatuan Indonesia. Diantara beberapa pesan Gus Dur adalahkeadilan, kemanusian dan kesetaraan," katanya.

Irzal mengatakan seorang ulama asal Jawa Timur almarhum KH Wahab Hasbullah mengatakan cinta tanah air adalah sebagian dari iman. Setelah itu lilin dimatikan kemudian menyanyikan "Rayuan Pulau Kelapa", "Satu Nusa Satu Bangsa" dan "Maju Tak Gentar".

"Kami berkumpul untuk tanah air kami tercinta sehingga kami merasakan ada kesatuan dengan Pancasila dan UUD 45 sebagai dasar kami serta Bhineka Tunggal Ika agar mencintai satu sama lain," ujar pemimpin doa daro Komunitas Katholik Indonesia (KKI) Joseph Masri. Pada kesempatan tersebut dia juga mendoakan Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama.

Ana Pratadaja mengatakan para peserta terdiri berbagai komunitas termasuk para TKI dari Sungai Way. "Kami sengaja menyelenggarakan acara di ruang tertutup karena kalau di luar ruangan agak susah di Malaysia," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement