REPUBLIKA.CO.ID, MARAWI – Pasukan keamanan Fiipina menjatuhkan lebih banyak bom di kota sebelah selatan Filipina, Marawi, Sabtu (27/5) waktu setempat.
Serangan ini dilancarkan untuk memerangi kelompok militan yang diyakini berafiliasi dengan ISIS selama lima hari terakhir. Serangan dilakukan meski di awal bulan Ramadhan.
Presiden Rodrigo Duterte sebelumnya mengumumkan darurat militer di sepertiga bagian selatan Filipina dalam menanggapi bentrokan tersebut.
Kontak senjata di Marawi telah menewaskan sedikitnya 48 orang. Menurutnya, aksi pemberontak tersebut merupakan bagian dari kampanye oleh ISIS untuk membentuk khilafah setempat.
“Kami telah mengidentifikasi di mana mereka melakukan konsolidasi, sehingga kami melakukan operasi serangan udara untuk menghancurkan kelompok teroris setempat,” kata juru bicara militer Letnan Kolonel Jo-ar herrera kepada Agence France-Presse, menurut AFP, Sabtu (27/5).
Truk-truk marinir juga terlihat melaju ke Marawi. Marawi adalah salah satu kota berpenduduk Muslim terbesar di Filipina. Marawi memiliki populasi sekitar 200 ribu penduduk yang sebagian besar telah dievakuasi karena pertempuran tersebut.