REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) berencana menjual daging di halte-halte selama Ramadhan tahun ini. Penjualan daging ini menyusul menyusul penjualan sembako di halte transjakarta.
"Yang sedang kami pikirkan, bagaimana menjual daging tanpa freezer. Bisa. Tapi, kami masih pikirkan caranya," kata Direktur Utama Budi Kaliwono di Balai Kota, Selasa (6/6).
Budi mengatakan, Transjakarta ingin pengguna bus rapid transitini mendapatkan daging berkualitas tetapi dengan harga yang lebih murah. "Kualitasnya tetap kami pertanggungjawabkan," kata dia.
Sejak awal Ramadhan, Transjakarta melakukan penjualan sembako dengan harga eceran tertinggi (HET) di sejumlah halte. Penjualan dilakukan mulai pukul 16.00 sampai 19.00 WIB.
Untuk pasokan sembako, PT Transjakarta bekerja sama dengan BUMD lain seperti PD Pasar Jaya, PD Dharma Jaya, dan Food Station Tjipinang Jaya.
Budi mengatakan target utama penjualan sembako ini adalah pelanggan Transjakarta. Tujuannya, mereka mudah mendapatkan sembako dengan harga terendah.
"Seminggu penjualan, sudah (terjual) lima ribuan kemasan. Jadi yang paling laku, seingat saya, gula. Setelah itu minyak goreng, tepung terigu, dan beras," ujar Budi.
PT Transjakarta berencana melanjutkan penjualan sembako di halte ini setelah Idul Fitri. Alasannya, beberapa halte memiliki kapasitas yang besar sehingga dapat digunakan untuk melakukan transaksi jual-beli.
Budi menambahkan PT Transjakarta mengutamakan pelayanan untuk meningkatkan kesejahteraan. "Setiap struktur atau fasilitas yang kami miliki akan kami gunakan untuk pelayanan warga," kata dia.