Sabtu 10 Jun 2017 12:01 WIB

Erdogan Bersumpah Tetap Dukung Qatar

Rep: Sri Handayani/ Red: Indira Rezkisari
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Foto: AP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA – Presiden Turki Tayyip Erdogan meminta blokade yang dimulai oleh Arab Saudi kepada Qatar dihentikan sepenuhnya. Ia mengatakan Arab seharusnya lebih mementingkan persaudaraan daripada kebencian.

Erdogan mengatakan mengisolasi Qatar tidak akan menyelesaikan konflik regional. Ia bersumpah akan melakukan apapun yang ia mampu untuk membantu mengakhiri krisis regional ini.

"Kami tidak akan mengabaikan saudara-saudara kami di Qatar,” kata Erdogan kepada anggota Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) saat buka bersama pada Jumat (9/6) di Istanbul.

Erdogan menyatakan telah mengajukan permintaan khusus pada pemerintah Arab Saudi sebagai negara berkekuatan terbesar di semenanjung Arab. Ia mengatakan, Arab Saudi sebagai penjaga masjid suci harus menjaga persaudaraan dengan negara-negara Arab.

Kamis (8/6) lalu, Arab Saudi, Bahrain, Mesir, dan Uni Emirat Arab (UAE) mengeluarkan pernyataan bersama yang menuduh 59 orang dan 12 lembaga kemanusiaan di Qatar telah terhubung dengan terorisme. Menanggapi hal itu, Erdogan mengatakan telah mengenal yayasan-yayasan yang dituduh dan menjamin tuduhan itu tidak benar.

Aljazeera menyebutkan Turki telah  menjaga hubungan baik dengan Qatar dan beberapa negara lain di Semenanjung Arab. Turki dan Arab juga telah memberikan dukungan kepada Persaudaraan Muslim (IM) di Mesir dan mendukung perang terhadap pasukan Presiden Bashar al-Assad di Suriah.

Erdogan menyatakan tak pernah mengetahui Doha memberikan dukungan pada terorisme. Menurut dia, ada pihak-pihak yang tidak nyaman dengan kedekatan Turki dan Qatar. Rabu lalu, parlemen Turki mengesahkan dua perjanjian untuk mengerahkan pasukan ke Qatar dan melatih pasukan keamanan negara-negara Semenanjung Arab. Ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan pasukan negara tersebut dan kerjasama militer. Perjanjian itu ditandangani April 2016 di Doha.

Setelah mengerahkan pasukan Turki di Doha, negara tersebut juga akan mengirim pesawat dan kapal perang. Belum ada kejelasan mengenai berapa unit kendaraan tempur yang akan dikirim.

Delegasi Turki juga akan pergi ke Qatar untuk memastikan sekitar 90 tentara telah sampai di Qatar. Pejabat Turki enggan mengomentari hal ini. Namun, Hurriyet melaporkan ada rencana pengiriman 200 hingga 250 tentara dalam dua bulan sebagai langkah awal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement