REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi akan menggiatkan razia makanan dan minuman kedaluwarsa menjelang datangnya lebaran. Langkah tersebut dilakukan untuk menghindari peredaranan makanan yang mengandung bahan berbahaya.
''Dalam waktu dekat ini razia akan dipimpin langsung oleh wali kota atau wakil wali kota Sukabumi,'' terang Kepala Dinkes Kota Sukabumi Ritaneny kepada Republika.co.id, Senin (12/6). Upaya pengawasan ini terang dia khususnya ke sejumlah pasar tradisional dan pasar modern yang ada di Sukabumi.
Menurut Rita, pemantauan tersebut dilakukan untuk mencegah peredaran makanan dan minuman yang tidak layak konsumsi dan membahayakan kesehatan. Jangan sampai ungkap dia pedagang memperjualbelikan makanan yang sudah kadaluarsa dan mengandung bahan berbahaya seperti formalin.
Sebenarnya ungkap Rita, upaya pengawasan makanan dan minuman sudah rutin dilakukan oleh petugas di lapangan. Namun lanjut dia mendekati hari raya lebaran langkah pengawasan akan ditingkatkan menyusul makin tingginya permintaan warga terhadap sejumlah barang kebutuhan pokok masyarakat.
Pengawasan makanan yang beredar di pasaran ini tambah Rita melibatkan sejumlah unsur terkait. Misalnya dari Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag), Satpol PP, dan instansi terkait lainnya.
Bila nantinya ditemukan makanan yang rusak kata Rita, maka akan ditempatkan di satu tempat tertentu agar tidak dijual kembali. Nantinya, Dinkes menyerahkan rekomendasi kepada pengelola mal agar makanan kemasan yang rusak tersebut segera dikembalikan kepada produsen atau distributor.
Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menambahkan, pengawasan makanan yang layak konsumsi ini memang sudah menjadi tugas pemerintah.'' Upaya pengawasan perlu ditingkatkan, terlebih beberapa waktu lalu di Sukabumi ada temuan permen kedaluwarsa yang dikemas ulang,'' imbuh dia.
Terungkapnya peredaran permen kedaluwarsa ini juga kata Fahmi, harus menjadi perhatian orangtua dan guru di sekolah. Salah satunya lanjut dia dengan memilih dan memilih makanan anak yang sehat.
Saat ini ujar Fahmi, anak-anak menjadi sasaran peredaran permen kedaluwarsa dan narkoba jenis baru. Oleh karena itu kata dia semua pihak harus memberikan perhatian khusus terkait permasalahan tersebut. Pasalnya lanjut dia generasi muda calon pemimpin bangsa jangan sampai terpengaruh bahan-bahan yang membahayakan kesehatan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdik) Kota Sukabumi Dudi Fathul Jawad menambahkan, instansinya sudah meminta kepala sekolah dan guru untuk mewaspadai peredaran permen kedaluwarsa. ''Dalam berbagai forum kami sampaikan jangan sampai anak-anak membeli permen karena harganya murah,'' imbuh dia.