REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO --- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong Pondok Pesantren Assalam, Sukoharjo, dalam hal pengembangan unit usaha mandiri yang dikelola oleh santri. Hal tersebut dimaksudkan agar santri Ponpes Assalam memiliki jiwa kewirausahawan sehingga dapat bermanfaat untuk masyarakat.
Sinergi antara Kementerian BUMN dan Ponpes Assalam itu terwujud dengan penyerahan bantuan bagi pesantren yakni berupa dana pengembangan unit usaha sebesar Rp 407 juta. Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi, Kementerian BUMN, Gatot Tri Hargo mengatakan bantuan tersebut merupakan kelanjutan dari program Kementrian BUMN dalam mendorong pesantren-pesantren agar memiliki unit usaha.
Sebelumnya Kementerian BUMN juga telah memberika bantuan serupa pada beberapa pesantren lainnya. “Kita dorong pesantren agar maju sehingga setelah selesai belajar di pesantren santrinya bisa mandiri,” kata Gatot usai menyerahkan bantuan tersebut di Ponpes Assalam pada Ahad (11/6) siang.
Sampai saat ini, jelas Gatot, Kementerian BUMN telah memberikan dana bantuan tersebut kepada 25 pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa. Ke depannya, kata dia, Kementerian BUMN akan menyasar pesantren-pesantren lainnya di luar Jawa. Hanya saja, Kementerian BUMN terlebih dulu akan menganalisis sektor usaha paling potensial di masing-masing pesantren.
“Sekarang pesantren yang besar-besar dulu, yang mempunyai efek besar pada masyarakat. Kita lihat potensinya, bisa di pertanian atau usaha lainnya,” kata Gatot.