Senin 12 Jun 2017 19:30 WIB

Sebanyak 5.805 Unit Bus Dijalankan untuk Angkutan Lebaran

Rep: Binti Sholikah/ Red: Fernan Rahadi
Sejumlah bus terparkir di Terminal Terpadu Pulo Gebang yang terletak di Jakarta Timur, Kamis (8/6). Jelang arus mudik Hari Raya Idul Fitri 2017, Dinas Perhubungan DKI Jakarta menemukan 220 bus angkutan lebaran yang dinyatakan tidak layak jalan saat melakukan pemeriksaan kelaikan kendaraan (ramp check) untuk bus angkutan lebaran.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Sejumlah bus terparkir di Terminal Terpadu Pulo Gebang yang terletak di Jakarta Timur, Kamis (8/6). Jelang arus mudik Hari Raya Idul Fitri 2017, Dinas Perhubungan DKI Jakarta menemukan 220 bus angkutan lebaran yang dinyatakan tidak layak jalan saat melakukan pemeriksaan kelaikan kendaraan (ramp check) untuk bus angkutan lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Sebanyak 5.805 unit bus dijalankan untuk angkutan Lebaran H-15 sampai H+15 di Jawa Timur tahun ini. Angkutan tersebut diperkirakan mencukupi kebutuhan penumpang arus mudik dan balik. Jumlah penumpang bus diperkirakan mencapai 5,9 juta orang.  

Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Provinsi Jawa Timur mengatakan, jumlah pemudik di Jawa Timur tahun ini mengalami peningkatan sekitar 3,8 persen dari 10,7 juta orang pada 2016 menjadi sekitar 11,1 juta pada 2017. Jumlah penumpang tersebut untuk moda transportasi bus, kereta api, kapal laut, dan pesawat. 

"Total armada bus ada 5.805 unit. Dari perhitungan itu mencukupi. Sudah kami hitung load factornya 95 persen. Artinya mencukupi untuk memberikan pelayanan," jelasnya kepada wartawan seusai Rapat Koordinasi/Rakor Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu Provinsi Jatim Tahun 2017 di Hotel Shangri-La Surabaya, Senin (12/6).

Meskipun, lanjutnya, pada jam-jam tertentu terjadi penumpukan penumpang di Terminal Purabaya di Bungurasih, Terminal Malang dan terminal di Madiun. Penumpukan penumpang di terminal Purabaya terjadi karena kepadatan arus lalu lintas sehingga bus terlambat masuk terminal. Selain itu, biasanya bertepatan dengan kedatangan kapal di Pelabuhan Tanjung Perak. Sekitar 80 persen penumpang kapal laut tersebut menuju terminal Purabaya untuk naik bus ke tujuan masing-masing. 

 "Oleh karena itu kami memginstruksikan untuk mengoperasionalkan bus-bus cadangan di Terminal Purabaya dan menerbitkan trayek-trayek insidential," imbuhnya.

Di samping itu, gerbong kereta yang disediakan mencapai 604 gerbong. Sementara load factor sebesar 95 persen. Kapal penyeberangan disiapkan sebanyak 49 kapal dengan load factor 99 persen. Serta kapal laut sebanyak 52 kapal dengan load factor 83 persen. Sedangkan dibjalir udara disiapkan 412 penerbangan dengan load factor 117 persen. 

"Yang tidak cukup angktan udara ketemu 117 persen. Oleh karena itu disiapkan ekstra penerbangan domestik 114 penerbanhan dan internasional 30 penerbangan, dan Malang tiga penerbangan ekstra. Tapi ini nanti berkembang sesuai perkembangan," paparnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement