Ahad 02 Jul 2017 17:01 WIB

Pengelola Wisata Kawah Sileri Dieng Abaikan Peringatan PVMBG

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Gunung Dieng.
Foto: IST
Gunung Dieng.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM ternyata sempat memberikan rekomendasi kepada pihak pengelola lokasi wisata Kawah Sileri di kawasan Dieng, Jawa Tengah untuk mensterilkan radius 100 meter dari bibir kawah dari kunjungan wisatawan.

Kepala PVMBG Kasbani menyebutkan, rekomendasi yang diberikan pada awal pertengahan Juni tersebut ternyata tidak diindahkan oleh pengelola kawasan wisata Kawah Sileri yang berada di kompleks Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah.

"Kami sudah ingatkan ke manajemen. Namun ternyata bahkan wisatawan bisa berada di radius 15 meter dari kawah," ujar Kasbani, Ahad (2/7).

Kasbani menyebutkan, erupsi atau letusan yang terjadi di Kawah Sileri merupakan erupsi freatik. Jenis erupsi ini terjadi lantaran adanya kontak antara air tanah, air danau, atau air hujan dengan magma yang berada di bawah permukaan bumi. Kontak antara air dan magma kemudian menciptakan uap air yang kemudian terkumpul di bawah permukaan dan menunggu untuk "meletus" pada batas tekanan tertentu. "Letusan freatik merupakan letusan yang sifatnya tiba-tiba dan sesaat," ujar Kasbani.

Pada 2017, Kawah Sileri pernah meletus sebanyak dua kali yakni pada April dan Mei lalu. PVMBG menegaskan untuk meminta pihak pengelola menutup area kawah hingga radius 100 meter. Selain material yang terlempar akibat erupsi, hal yang cukup berbahaya adalah keluarnya gas beracun dari kawah Sileri.

Kasbani menjelaskan, gas yang keluar dari kawah mengandung CO2 dalam kadar tertentu. Namun ia meyakinkan bahwa kandungan CO2 dalam gas yang keluar dari Kawah Sileri saat ini masih dalam batas wajar. Ia menegaskan bahwa pihaknya secara rutin melakukan pemantauan atas kandungan gas di kompleks Dataran Tinggi Dieng. "Dan selama liburan ini kami rutin melakukan pengukuran," ujar dia.

Meski tidak ada kandungan yang berbahaya dalam gas, tetapi Kasbani mengingatkan bahwa potensi erupsi freatik masih ada di Kawah Sileri.  "Imbauan ini juga untuk Tangkuban Perahu, Ijen. Meskipun kawah normal, namun wisatawan tidak direkomendasikan mendekati kawah," katanya.

Sebelumnya, Kawah Sileri yang berada di Kompleks Gunung Dieng di Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah meletus pada Ahad (2/7) sekitar pukul 12.00 WIB. Letusan terjadi disertai dengan material lahar dingin, lumpur dan asap hingga mencapai 50 meter. Sejumlah wisatawan yang saat itu berada di sekitar Kawah Sileri ikut terkena semburan lumpur.

Berdasarkan laporan sementara dari BPBD Banjarnegara, saat terjadi letusan terdapat 17 orang pengunjung atau wisatawan. Empat orang menderita luka-luka dan kini dirawat di Puskesmas I Batur. Tidak ada korban jiwa meninggal dunia.

Berikut ini nama-nama korban yang saat kejadian berada di Kawah Sileri antara lain:

1. Mirotun (30 tahun), alamat Desa Sabrang Kecamatan Peninggaran Kabupaten Pekalongan. Kondisinya tidak ada luka hanya terkena lumpur.

2. Ayu Nur Aeni (10) alamat Desa Sabrang Kecamatan Peninggaran Kabupaten Pekalongan. Kondisinya tidak ada luka hanya terkena lumpur.

3. Muzaefah (32) alamat Desa Sabrang Kecamatan Peninggaran Kabupaten Pekalongan. Kondisinya tidak ada luka hanya terkena lumpur.

4. Haromi (55) alamat Desa Sabrang Kecamatan Peninggaran Kabupaten Pekalongan. Kondisi tidak ada luka hanya terkena lumpur.

5. Heti Handayani (13) alamat Desa Sabrang Kecamatan Peninggaran Kabupaten Pekalongan. Kondisi tidak ada luka hanya terkena lumpur.

6. Nur Holisoh (24) alamat Desa Sabrang Kecamatan Peninggaran Kabupaten Pekalongan. Kondisi tidak ada luka hanya terkena lumpur.

7. Zulfa Yanti (9) alamat Desa Sabrang Kecamatan Peninggaran Kabupaten Pekalongan. Kondisi tidak ada luka hanya terkena lumpur.

8. Badru Utamam (37), alamat Desa Sabrang Kecamatan Peninggaran Kabupaten Pekalongan. Kondisi luka lecet di kaki.

9. Moh Fidsa Aswa Muzafar (2) alamat Desa Sabrang Kecamatan Peninggaran Kabupaten Pekalongan. Kondisi luka lecet di atas telinga sebelah kiri dan lengan kanan.

10. Muh Zahromi (50) Desa Sabrang Kecamatan Peninggaran Kabupaten Pekalongan. Kondisi tidak ada luka hanya terkena lumpur.

11. Mutamimah (31), swasta, Desa Sabrang Kecamatan Peninggaran Kabupaten Pekalongan, tidak ada luka.

12. Siti Hudifah (30) Desa Sabrang Kecamatan Peninggaran Kabupaten Pekalongan, tidak ada luka.

13. Muainah, (44) Islam, alamat Desa Kauman Kecamatan Peninggaran Pekalongan. Kondisi luka yang dialami patah tertutup lengan sebelah kiri (akan dirujuk ke Pekalongan).

14. Toyibah, (50), Desa Kauman Kecamatan Peninggaran Pekalongan, tidak ada luka tapi kaget.

15. Nurbaiti, (12), Desa Kauman Kecamatan Peninggaran Pekalongan, tidak ada luka tapi kaget.

16. Cucu Nofalia, (26), Desa Kauman Kecamatan Peninggaran Pekalongan, tidak ada luka tapi sesak napas.

17. Ika Setiyani, (25) Desa Kauman Kecamatan Peninggaran Pekalongan, luka sobek di kepala belakang sebelah kiri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement