REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta para pengelola koperasi agar memanfaatkan berbagai teknologi informasi untuk memasarkan produk sehingga mampu menjangkau beragam segmen di berbagai wilayah.
"Koperasi harus masuk ke teknologi informasi, bagaimana memupuk modalnya dengan benar, menjalin kerja sama dengan unit usaha lain, memasarkan produk secara 'online', serta menjaga kualitas produk agar banyak diminati masyarakat," katanya di Semarang, Sabtu (8/7).
Menurut Ganjar, pemanfaatan teknologi informasi itu merupakan salah satu bentuk mengikuti perkembangan zaman agar koperasi dapat bersaing dengan sesama koperasi ataupun lembaga serupa yang lebih modern.
Mantan anggota DPR RI itu mencontohkan, perajin batik di pelosok Kabupaten Magelang yang gencar memasarkan produknya melalui internet sehingga dikenal oleh masyarakat luas.
"Meskipun tempatnya jauh dari perkotaan, bahkan di pinggir hutan, namun produk batik tersebut dikenal konsumen karena menjual produknya lewat 'online' lengkap dengan gambar batik serta harga dan alamat yang bisa dengan mudah dicari dan diarahkan melalui internet," ujarnya.
Yang tidak kalah penting, kata Ganjar, agar dapat bersaing dan berkembang, maka produk koperasi harus berkualitas dan dijual dengan harga di bawah harga pasaran atau dengan kata lain keuntungan sedikit tapi omzet tinggi sehingga kesejahteraan anggota dan masyarakat pada umumnya meningkat.
"Koperasi itu dari anggota untuk anggota," kata politikus PDI Perjuangan itu.
Ganjar menyebutkan, tingkat kepercayaan masyarakat Jawa Tengah terhadap fungsi koperasi relatif masih tinggi, baik itu untuk mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota maupun masyarakat, meningkatkan kualitas hidup manusia, serta memperkokoh dan mengembangkan perekonomian rakyat.
"Jumlah koperasi di Jateng terbanyak dibandingkan provinsi lain di Indonesia, namun dari puluhan ribu koperasi itu, tidak sedikit merupakan koperasi tidak sehat atau bermasalah dan harus dibubarkan," ujarnya.