Selasa 11 Jul 2017 23:00 WIB

KPK: Tersangka Baru Kasus KTP-El Segera Diumumkan

Rep: Dian Fath Rislah/ Red: Bayu Hermawan
Ketua KPK Agus Rahardjo.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ketua KPK Agus Rahardjo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Usai gelar perkara yang dilakukan beberapa waktu lalu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah mengantongi nama tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan KTP-elektronik.

"Gelar perkara sudah dilakukan, sudah diputuskan, mungkin akan segera diumumkan. Anda tunggu saja, ya bulan ini," Ketua KPK , Agus Rahardjo di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (11/7).

Sayangnya, Agus belum mau membeberkan nama tersangka baru tersebut ."Ya nanti tunggu saja ya. Oke ya," ucapnya.

Sejauh ini terdakwa dalam kasus ini adalah mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Irman dan Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK) Kemendagri Sugiharto.

Irman sudah dituntut tujuh tahun penjara, sedangkan Sugiharto dituntut lima tahun penjara. KPK juga telah menetapkan pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong, mantan Anggota Komisi II DPR RI 2009-2014 Fraksi Partai Hanura Miryam S Haryani, dan anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Golongan Karya Markus Nari sebagai tersangka dalam perkara tersebut.

Andi disangkakan pasal 2 ayat (1) atas pasal 3 UU No 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Korupsi jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo pasal 64 ayat (1) KUHP dengan ancaman pidana penjara maksimal 20 tahun denda paling banyak Rp1 miliar.

Miryam S Haryani disangkakan melanggar pasal 22 juncto pasal 35 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.

Markus Nari disangkakan melanggar pasal 21 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement