REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPD RI asal Jakarta, Fahira Idris, mendesak aparat kepolisian untuk terus mendalami motif pembacokan ahli IT Institut Teknologi Bandung (ITB), Hermansyah, di Kilometer 6 tol Jagorawi, Ahad (9/7).
"Paling penting segera mendalami masalah ini dan segera mengumumkan ke publik apapun motifnya," kata Fahira di RSPAD Gatot Subroto di Jakarta Pusat, Rabu (12/7).
Dia menambahkan pihak kepolisian jangan terlalu cepat menyimpulkan, dua orang yang tertangkap diduga melakukan penganiayaan terhadap Hermansyah adalah orang mabuk. "Lebih baik libatkan beberapa pihak agar mendalami kasus ini secara jelas, karena publik berhak tahu," kata Fahira.
Para pelaku dalam pengakuannya kepada polisi menggunakan mobil secara zig zag. Dia mengatakan kalau menduga boleh saja, tetapi tidak boleh cepat menyimpulkan, karena bisa menimbulkan geram masyarakat.
"Tetap paling penting, segera dalami masalah ini segera diumumkan ke publik hasil pendalamannya agar publik paham atau karena apapun motifnya harus segera diumumkan ke publik. Jadi publik berhak tahu, ini kriminalitas luar biasa apa bukan," kata Fahira.
Hermansyah sebelumnya dilarikan ke Rumah Sakit Hermina Depok, Jawa Barat. Dia merupakan saksi ahli telematika dan kerap mengkritisi berjalannya kasus dugaan chat mesum via aplikasi WhatsApp (WA) yang melibatkan Habib Rizieq Shihab dan Firza Husein.