Kamis 27 Jul 2017 15:28 WIB

BPBD Sigi Imbau Warga Waspadai Bencana

Banjir (ilustrasi).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SIGI, SULTENG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, kembali mengimbau warganya untuk waspada kemungkinan terjadinya bencana alam karena cuaca masih belum normal.

"Curah hujan di wilayah Sigi beberapa hari ini dan ke depan masih ekstrem sehingga perlu mendapat perhatian masyarakat," kata Kepala BPBD Sigi, Reskin Rasse, Kamis (27/7).

Ia mengatakan beberapa hari ini hujan mengguyur hampir seluruh wilayah di Kabupaten Sigi sehingga menimbulkan banyak terlihat titik-titik longsor. Begitu pula beberapa sungai di daerah itu, airnya meningkat dan keruh.

Banjir sewaktu-waktu bisa terjadi dan jika datang secara tiba-tiba dapat mengancam keselamatan masyarakat, terutama mereka yang bermukim di daerah aliran sungai (das).

Sebagian besar permukiman penduduk di Kabupaten Sigi berada di dekat das. Bahkan ada sejumlah rumah seperti di Desa Tuva, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, kini terancam dibawa arus sungai. Kondisinya sangat memprihatinkan dan jika datang banjir,bisa terbawa arus.

Karena itu, pihaknya mengingatkan warga yang bermukim di dekat das untuk tetap siaga dan segera mengungsi jika air sungai mulai menunjukan tanda-tanda akan datang banjir sehingga terhindari dari hal-hal yang dapat mengancam keselamatan jiwa.

Di Kabupaten Sigi ada banyak wilayah yang selama ini rawan bencana alam banjir dan tanah longsor. Seperti Kecamatan Lindu, Pipikoro, Kulawi Selatan, Kulawi Raya, Dolo, Marowola dan Gumbasa. Selain banyak sungai, juga kondisi tanah labil sehingga mudah banjir dan longsor saat intensitas curah hujan meningkat.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement