Selasa 01 Aug 2017 15:42 WIB

Penipu Siber Asal Cina Segera Dideportasi

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Qommarria Rostanti
Petugas kepolisian membawa para tersangka saat rilis sindikat kejahatan //cyber fraud// (penipuan melalui media daring) di kawasan perumahan Graha Famili Blok N1, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (30/7). Tim Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Mabes Polri bekerja sama dengan Kepolisian Cina mengamankan 93 tersangka terdiri dari 81 warga negara asing (WNA) asal Cina dan 12 WNA dari Taiwan yang selanjutnya akan segera dideportasi ke negara masing-masing.
Foto: Moch Asim/Antara
Petugas kepolisian membawa para tersangka saat rilis sindikat kejahatan //cyber fraud// (penipuan melalui media daring) di kawasan perumahan Graha Famili Blok N1, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (30/7). Tim Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Mabes Polri bekerja sama dengan Kepolisian Cina mengamankan 93 tersangka terdiri dari 81 warga negara asing (WNA) asal Cina dan 12 WNA dari Taiwan yang selanjutnya akan segera dideportasi ke negara masing-masing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian berkoordinasi dengan pihak Imigrasi terkait 148 warga negara asing (WNA) asal Cina yang terjerat kasus penipuan siber. Koordinasi itu terkait rencana proses deportasi WNA Cina.

"Polda Metro Jaya sudah mempersiapkan surat ke imigrasi kita akan berkoordinasi berkaitan dnegan orang asing ini, nanti biar segera (dipulangkan) setelah kita lakukan identifikasi," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya, Selasa (1/8).

Argo mengatakan polisi juga bekoordinasi dengan Kepolisian Cina untuk mengurus proses deportasi ini. Sebelumnya, dalam proses penangkapan, polisi juga melakukan beberapa kali investigasi bersama kepolisian Cina. "Kami sudah lakukan beberapa kali menangkap juga dari kejahatan itu, kalau kejahatan itu disana kejahatan yang menonjol, jadi dari polisi tiongkok disana sangat atensi," kata Argo.

Polisi masih melakukan identifikasi terhadap paspor pelaku. Pasalnya, paspor pelaku saat ini masih dicari dan penyedia paspor juga masih dilakukan pencarian oleh polisi. Namun, pada saat ini, Argo akan mengurus deportasi para pelaku ke Cina. "Ini kami sedang mempersiapkan admistrasinya dan nanti kita serahkan ke imigrasi," ujarnya.