Jumat 04 Aug 2017 02:00 WIB

PDIP Disebut PKI, Pengamat: Teguran Prabowo Sudah Tepat

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Bilal Ramadhan
Prabowo Subiyanto
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Prabowo Subiyanto

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indonesia Politikan Review Ujang Komarudin menilai keputusan Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto menegur salah satu wakilnya, Arief Poyouno, sudah tepat. Hal itu dapat menghindarkan Gerindra dari serangan balik dari partai lain.

"Ya betul, Ketum Gerindra harus menegur Arief agar Gerindra juga terhindar dari serangan balik. (Dengan begitu) hubungan antarpartai juga akan baik," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Politikan Review Ujang Komarudin kepada Republika.co.id melalui pesan singkat, Kamis (3/8).

Sanksi teguran kepada Arief tersebut Ujang anggap sudah cukup. Menurutnya, itu karena ada mekanisme internal partai yang diterapkan di partai tempat Arief bernaung. "Cukup. Kan ada mekanisme internal partai. Saya rasa teguran sudah cukup," lanjut dia.

Ia pun mengatakan, pada prinsipnya, jelang tahun politik atau Pemilu, partai politik harus diperkuat dan harus menghindari kegaduhan antarpartai politik. "Hal itu merupakan bagian untuk membangun sistem kepartaian yang kuat," kata Ujang.

Sebelumnya, Ujang juga menyayangkan pernyataan Arief yang menyebut Presiden Joko Widodo dan PDIP membohongi rakyat karena menghendaki ambang batas presiden 20 persen. Menurutnya, pernyataan tersebut tidak seharusnya terjadi jelang tahun politik seperti saat ini.

Arief ketika itu mengatakan, perilaku PDIP sebagai partai pendukung pemerintah menunjukkan sikap antikritik yang sama dengan PKI. "Jadi wajar saja kalau PDIP sering disamakan dengan PKI, habis sering buat lawak politik dan nipu rakyat sih," kata Arief dalam keterangannya, Senin (31/7).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement