REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Pusat Studi Islam dan Kenegaraan (PSIK) Indonesia Arif Susanto menilai, dukungan mendadak Hary Tanoesoedibjo (HT) atau Perindo terhadap Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019 layak diragukan. Bukan saja efektivitasnya yang layak diragukan, tetapi motof dibalik dukungan tersebut juga layak dipertanyakan.
"Dukungan mendadak Perindo terhadap Jokowi bukan hanya diragukan efektivitasnya, namun juga dipertanyakan motifnya," kata Arif saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (3/8).
Keraguan tersebut, lanjut Arif layak ada jika menilik pemihakan politik HT terhadap Jokowi yang tidak konstan. Ketidak konstanan politik HT terlihat dari keberpihakannya pada Jokowi saat Pilkada Jakarta 2012. Tetapi kemudian berlawanan dengan Jokowi pada Pilpres 2014.
"Bahkan jaringan media HT mengambil posisi kritis vis a vis pemerintahan Jokowi," ucap Arif.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Perindo sekaligus CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo menyatakan akan mendukung Presiden Jokowi pada Pemilu 2019. Rencananya, dukungan itu akan dibahas dalam Rapimnas Partai Perindo pada akhir tahun 2017.