REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Sekitar 4.000 hektare tanaman padi di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, terserang hama wereng. Bahkan sekitar 500 hektare di antaranya mengalami puso.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Banyumas, Widarso, mengatakan luasan tanaman padi yang terserang hama wereng itu jauh lebih tinggi dari musim tanam sebelumnya. "Luasan tanaman padi yang terserang hama wereng pada musim tanam sebelumnya hanya sekitar 2.000 hektare sedangkan yang puso sekitar 150 hektare," kata dia dalam acara Sarehan Alumni Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto.
Widarso menduga ada beberapa hal yang menyebabkan peningkatan serangan hama wereng. Salah satunya perubahan pola tanam dari padi-padi-palawija menjadi padi-padi-padi akibat sering turun hujan dalam dua tahun terakhir. Selain itu, varietas tanaman padi yang ditanam cenderung varietas lama yang rentan terhadap hama wereng. "Di samping itu, keterbatasan jumlah pengamat hama dan organisme pengganggu tanaman sehingga penanganannya jadi terlambat," ujarnya.
Dalam kasus ini, kata dia, satu orang pengamat harus menangani dua hingga tiga kecamatan sehingga apabila terjadi serangan hama wereng, penanganannya menjadi terlambat. "Ditambah lagi werengnya sudah resistan sehingga obat yang tersedia tidak dapat langsung bereaksi terhadap wereng tersebut,"kata Widarso.
Pihaknya terus berusaha mengendalikan serangan hama wereng terhadap tanaman padi yang belum dipanen.
Dia berharap tidak ada lagi serangan hama wereng pada musim tanam berikutnya.