REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta memastikan jumlah hewan kurban mencukupi untuk kebutuhan lokal dan luar daerah.

"Kami perkirakan hewan kurban sudah cukup untuk memenuhi keperluan kurban pada hari raya Idul Adha tahun ini," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Gunung Kidul Suseno Budi di Gunung Kidul, Rabu.

Dari data yang masuk ke dinas, ketersediaan hewan kurban Pasar Hewan Siyonoharjo mencapai 803 ekor sapi, ditambah dengan ketersediaan ternak di Pasar Hewan Semanu 164 ekor setiap pasaran.

"Jumlah sapi masih cukup baik untuk lokal maupun pengiriman," katanya.

Ia mengatakan akan menurunkan tim untuk memeriksa hewan kurban. Hal ini untuk mengantisipasi penyakit yang dapat menjangkiti hewan kurban.

"Tidak hanya saat menjelang kurban, tetapi juga hari biasa pun ada tim yang rutin memeriksa," katanya.

Suseno Budi mengatakan, setiap ternak yang keluar dan masuk wilayah Gunung Kidul wajib menunjukkan surat keterangan sehat dari ternak yang dimiliki.

"Kalau tidak memiliki surat tidak boleh melintas, pemeriksaan kesehatan, dengan mengambil sampel darah dan diujikan di laboratorium," katanya.

Sementara salah seorang pedagang hewan kurban Sarijo mengatakan dirinya sudah mulai membeli sapi dan kambing untuk stok. Saat ini, harga sapi terjadi kenaikan berkisar Rp 1,5 juta hingga Rp 5 juta per ekor sapi. Sementara untuk usia 2-3 tahun, harga sapi dibanderol dengan harga Rp 14 juta hingga Rp 15 juta per ekor.

"Sapi yang dijual berasal dari Gunung Kidul berjenis simetal. Harga sapi sendiri sudah terjadi kenaikan sejak beberapa bulan terakhir," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika