Kamis 10 Aug 2017 10:34 WIB

Dinkes Kota Bogor Tingkatkan Sanitasi Ponpes

Sanitasi Belum Diprioritaskan (Ilustrasi)
Foto: Rayhan
Sanitasi Belum Diprioritaskan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Jawa Barat, meningkatkan kualitas kesehatan para santri di pondok pesantren dengan menjaga kebersihan dan kelancaran sanitasi. "Pondok pesantren bagian dari lingkungan yang perlu juga mendapat perhatian Dinas Kesehatan Kota Bogor," kata Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja, Dinas Kesehatan Kota Bogor Farida di Bogor, Kamis (10/8).

Farida menjelaskan, Dinkes Kota Bogor mengumpulkan sejumlah guru dan santri di 10 pondok pesantren untuk mengikuti pelatihan higienitas dan sanitasi yang diberikan oleh Dinas Kesehatan. Menurutnya, sama seperti sekolah pada umumnya, pondok pesantren tempat menimba ilmu bagi anak-anak, bedanya santri tinggal dan belajar di lingkungan tersebut. "Kami berharap lingkungan tempat belajar dan tinggal santri itu sehat," kata dia. 

Karena, dia melanjutkan, gambaran yang terbangun di masyarakat selama ini, lingkungan ponpes kotor, banyak santri yang terjangkit penyakit kulit, diare dan penyakit berkaitan dengan kesehatan lingkungan lainnya. Dinas Kesehatan Kota Bogor melakukan pemantauan selama dua hari. 

Dari hasil pantauan tersebut, 10 pondok pesantren diberikan pelatihan cara menjaga kebersihan dan kelancaran sanitasi di lingkungannya. "Harapan kami, santri dan para guru ini menjadi agen perubahan di pondok pesantren. Guru membuat kebijakan, memelihara sanitasi di ponpes dengan melibatkan santri," kata dia. 

Ia mengatakan, kebersihan itu terkait individu masing-masing, dengan rutin melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) membangun sanitasi yang laik. Misalnya, secara fisik memenuhi syarat, ada ventilasi udara, sarana air bersih, ada jamban dan ada tempat pengelolaan sampah yang baik dan benar. "Pengelolaan sampah yang baik dan benar juga terdapat kompos disitu," kata Farida.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement