Jumat 18 Aug 2017 09:08 WIB

Raksasa E-Commerce Asal Cina Beli Saham Tokopedia

Rep: Christiyaningsih/ Red: Qommarria Rostanti
Tokopedia
Foto: ist
Tokopedia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Raksasa e-commerce asal Cina, Alibaba, resmi mencaplok saham PT Tokopedia. Tokopedia hari ini (18/8) mengumumkan telah memperoleh komitmen investasi senilai 1,1 miliar dolar AS.

Babak investasi ini akan dipimpin oleh Alibaba Group dengan partisipasi dari pemegang saham Tokopedia yang sekarang. Investasi ini akan menjadikan Alibaba Group sebagai pemegang saham minoritas di Tokopedia.

Dalam keterangan resminya, kemitraan dengan Alibaba diyakini Tokopedia akan meningkatkan skala dan kualitas pelayanan kepada para penggunanya. Hal ini sekaligus mempermudah para penjual dan para mitra Tokopedia untuk mengembangkan usahanya ke seluruh pelosok nusantara bahkan hingga ke penjuru dunia.

Menurut CEO dan Co-Founder Tokopedia, William Tanuwijaya, marketplace yang dipimpinnya selalu menganggap Alibaba merupakan guru dan panutan model bagi mereka. "Hari ini kami menyambut baik Alibaba sebagai salah satu pemegang saham di Tokopedia dan kami percaya bahwa kemitraan ini akan mempercepat terwujudnya misi kami dalam menggerakkan pemerataan ekonomi secara digital,” kata dia di hadapan ribuan tamu undangan perayaan ulang tahun ke-delapan Tokopedia di Pullman Central Park, Jakarta.

"Alibaba Group dan Tokopedia memiliki kesamaan visi dalam membantu UMKM dalam kesuksesan usahanya dan kami sangat senang dapat bekerja sama bersama Tokopedia untuk melayani seluruh masyarakat Indonesia," ujar CEO Alibaba Group, Daniel Zhang.

Tokopedia yang didirikan sejak 2009, telah menjadi perusahaan platform marketplace di Indonesia yang memungkinkan jutaan UMKM dan pemegang merek lokal di Indonesia untuk memulai dan mengembangkan usaha mereka secara daring hingga ke seluruh penjuru negeri. Data AppAnnie menunjukkan bahwa Tokopedia merupakan aplikasi jual beli daring terdepan di Indonesia, dan situsyang paling sering dikunjungi Indonesia (berdasarkan data dari SimilarWeb).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement