REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Kebun Binatang Australia di Queensland mendapatkan penghuni baru, seekor bayi koala. Namun, tidak seperti bayi koala pada umumnya, bayi koala yang baru lahir ini memiliki bulu berwarna putih.
Kendati begitu, bayi koala, yang biasa disebut Joey ini tidak lahir dalam kondisi albino, sebuah kondisi ketiadaan pigmen warna di bagian bulu, kulit, dan mata. Warna putih yang timbul di bulu bayi koala itu timbul lantaran gen resesif dari induknya, seekor koala betina bernama Tia, yang sebelumnya juga pernah melahirkan bayi koala berwarna pucat.
Menurut Kepala Rumah Sakit Hewan Kebun Binatang Australia, Dr Rosie Booth, kondisi ini merupakan kondisi langka di dunia kedokteran hewan. ''Di dunia kedokteran hewan, hal ini disebut Silvering Gene, dimana seekor binatang lahir dengan warna bulu pucat. Sama seperti gigi susu, nantinya bulu-bulu ini akan menghilang dengan sendirinya dan digantikan bulu yang lebih berwarna,'' ujar Rosie seperti dikutip The Independent, Rabu (23/8) WIB.
Rosie menambahkan, di alam liar, bayi koala yang lahir dengan bulu berwarna pucat lebih rentan dimangsa oleh predator. Pasalnya, mereka tidak memiliki kemampuan untuk berkamuflase dengan lingkungan sekelilingnya. Namun, di Kebun Binatang Australia, bayi koala ini akan mendapatkan perlindungan dan perawatan hingga bulunya berubah warna.
Rosie mengungkapkan, warna dan ukuran koala memang tergantung dengan kondisi lingkungan sekitarnya. Koala di sekitar wilayah Autralia Selatan memiliki warna bulu yang lebih gelap dan ukuran badan lebih besar, dibanding dengan koala di wilayah Queensland dan South Wales.
Saat ini, bayi koala berbulu putih itu belum diberi nama oleh pihak Kebun Binatang Australia. Kementerian Pariwisata Australia dan Kebun Binatang Australia pun membuka kompetisi di media sosial untuk memberikan nama terhadap bayi koala tersebut.