Senin 28 Aug 2017 13:39 WIB

Warga Yogyakarta Gelar Wayang Pancasila

Dalang Wayang Pancasila, Prof Dr Fajar Sudjarwo (kiri) berfoto bersama sebelum pertunjukan Wayang Pancasila di Embung Langensari, Yogyakarta, Ahad (27/8) malam.
Foto: Republika/Fernan Rahadi
Dalang Wayang Pancasila, Prof Dr Fajar Sudjarwo (kiri) berfoto bersama sebelum pertunjukan Wayang Pancasila di Embung Langensari, Yogyakarta, Ahad (27/8) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Warga Yogyakarta bersama dengan Gerakan Relawan Jokowi (GRJ) menggelar pertunjukan Wayang Pancasila di Embung Langensari, Ahad (27/8). Pergelaran yang dimulai pukul 19.30 WIB ini menjadi bagian dari perayaan ulang tahun ke-72 RI.  

"Acara ini kami angkat untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila lewat kebudayaan," ujar Adit Noor, panitia pelaksana Wayang Pancasila, di sela-sela acara tersebut kepada wartawan.

Menurut Adit Noor, tingkat urgensi mengangkat tema Pancasila tinggi seiring dengan munculnya pro dan kontra di masyarakat tentang ideologi bangsa. Padahal, sejarah sudah mencatat keberadaan Pancasila sejak awal sudah berdasarkan kesepakatan para pendiri bangsa yang terdiri dari berbagai latar belakang. 

Pancasila juga sudah terbukti selama puluhan tahun sampai saat ini mampu menyatukan Indonesia yang masyarakatnya majemuk. "Oleh karena itu kami ingin mengajak masyarakat untuk kembali ke Pancasila sebagai ideologi bangsa," ucapnya. 

Dalang Wayang Pancasila, Prof Dr Fajar Sudjarwo, menuturkan tema besar yang diangkat dalam pertunjukannya adalah Pancasila Sebagai Inspirasi Prestasi Bangsa dengan alur cerita yang mengerucut ke pengelolaan embung sebagai langkah kedaulatan nasional. 

"Presiden sekarang berupaya di berbagai sektor mendaulatkan divestasi saham Freeport, Menteri Susi dengan kedaulatan laut, dan seharusnya kehidupan masyarakat yang di darat bergantung pada embung," kata laki-laki yang sehari-hari berprofesi sebagai dosen Fisipol UGM ini

Ki Fajar mencontohkan, pola serap air tanah yang mempengaruhi kehidupan masyarakat di darat bergantung pada embung ada di situ. Namun, perhatian terhadap keberadaan embung masih minim, sehingga perlu penyadaran. 

Dalam pertunjukannya, fasilitator pemberdayaan masyarakat Pancasilais ini memanfaatkan wayang dari kardus yang dibentuk menjadi berbagai tokoh manusia. Ki Fajar juga mengajak audiens dan pejabat lokal untuk ikut berpartisipasi secara langsung dalam cerita wayang tersebut.

Turut hadir dalam acara tersebut mantan bupati Bantul, Idham Samawi, dan mantan wakil wali kota Yogyakarta, Imam Priyono. Acara tersebut selesai sekitar pukul 23.00 WIB.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement