REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Para pendaki gadungan marak di sekitar kawasan Pegunungan Rinjani, bersamaan kian bergairahnya kunjungan wisatawan mancanegara ke kawasan tersebut.
Informasi marak pendaki gadungan disampaikan Ketua Bhayangkari Daerah Nusa Tenggara Barat Dina Firli di Mataram, Senin (28/8) setelah melakukan pendakian bersama rombongan dari Mapolda NTB akhir pekan.
"Katanya pecinta alam, tapi masih saja ada yang membuang sampah sembarangan, corat-coret di tempat yang tidak perlu dan berarti itu para pendaki gadungan," ucapnya.
Pendaki sebagai pecinta alam harusnya melestarikan yang dilindungi, tapi malah tidak bisa menjaga, ujar Dina Firli.
Seperti salah satu jenis tanaman areal pegunungan yang masuk dalam flora lindung, yaitu Edelweis. Bunga yang hanya dapat tumbuh di atas ketinggian 2000 mdpl ini, membuat Dina Firli terpukau dengan keelokannya.
"Di sana saya melihat hamparan bunga edelweis, indah sekali. Bayangkan kalau itu tidak ada, tidak kita jaga, habis di petik, bisa gersang," ujarnya.
Karena itu, kata dia, seluruh masyarakat terutama pemandu wisata harus bisa mengambil peran penting. Tidak hanya bisa memperkenalkan keindahan alam saja, tapi para wisatawan juga harus mendapat edukasi tentang pentingnya menjaga kelestarian alam.
"Mereka (pemandu wisata) kan hidup dari sana, jadi tolong juga ikut menjaga. Jangan hanya modal bahasa saja, tapi berikan pemahaman kepada tamu kita, agar sadar dengan alam," ucapnya.
Seperti mengumpulkan dan membawa turun sampah. Jika para pendaki sadar dengan hal tersebut, maka keindahan panorama alam Gunung Rinjani dapat terus terjaga dengan baik.
"Meskipun kecil, tapi kalau dilakukan bersama-sama, kebersihan gunung kita akan terus terjaga. Jadi alangkah baiknya mulai dari diri kita yang memberikan contoh," ucap Dina Firli.