Rabu 30 Aug 2017 15:21 WIB

Inggris Nilai Cina adalah Kunci untuk Menekan Korea Utara

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Peluncuran rudal korut.
Foto: EPA
Peluncuran rudal korut.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO – Perdana Menteri Inggris Theresa May mendesak Cina agar berupaya lebih keras untuk menahan proyek dan ambisi rudal Korea Utara (Korut). Menurutnya, Cina merupakan kunci untuk meredakan ketegangan dan eskalasi di Semenanjung Korea.

May menilai tindakan Korut menembakkan rudal terbarunya pada Selasa (29/8) merupakan tindakan memalukan dan provokatif. Ia meminta Presiden Cina Xi Jinping untuk berbuat lebih banyak untuk menekan ambisi rudal Pyongyang.

“Cina, menurut saya, memiliki peran yang sangat penting untuk dimainkan dalam hal tekanan yang dapat diberikannya. Saya telah mengatakan ini kepada Presiden Xi dan lainnya. Kami berpikir Cina memiliki peran untuk dimainkan dan kami akan mendorongnya melakukan segala hal untuk menekan Korut agar menghentikan ini (proyek rudal),” ungkap May ketika tiba di Jepang untuk melakukan kunjungan kenegaraan, seperti dilaporkan laman the Guardian, Rabu (30/8).

Ketika ditanya apakah Inggris bisa terlibat dalam aksi militer atau berupaya menggunakan serangan siber untuk melumpuhkan upaya rudal Korut, May menegaskan kembali perlunya aksi bersama, dengan Cina sebagai ujung tombaknya. “Apa yang sedang dilakukan Inggris? Apa yang kami lakukan adalah bekerja sama dengan mitra internasional kami,” ujarnya.

“Kami ingin terus menekan Korut guna memastikan bahwa mereka menghentikan tindakan ini. Dan kita melihat bahwa cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan Cina memberi tekanan kepadanya,” kata May.

Menurutnya, semua ini memang bergantung kepada Cina. “Ini tentang tekanan dan perubahan yang bisa dilakukan Cina. Saya pikir Cina adalah pemain kunci dalam hal ini,” ucapnya.

Dalam kunjungannya ke Jepang, May akan bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Isu tentang krisis Korut akan menjadi salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan keduanya. Pada Selasa (29/8), Korut kembali meluncurkan rudal balistik yang melintasi Jepang. Rudal tersebut terbang di atas Pulau Hokkaido dan akhirnya mendarat di Samudra Pasifik, tepatnya sekitar 1.180 kilometer di timur pulau terkait.

Hal tersebut memicu reaksi keras dunia. Dunia internasional menilai Korut mengancam keberlangsungan stabilitas dan perdamaian, baik di kawasan maupun global. Beberapa negara di antaranya meminta agar sanksi terhadap Pyongyang diperberat guna menekan proyek rudalnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement