Rabu 06 Sep 2017 23:07 WIB

Relawan Membaca Minta Ada Langkah Nyata Berantas Buta Aksara

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah anak membaca buku. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah anak membaca buku. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Relawan membaca 15 menit Budi Firmanysah meminta langkah kongkrit pemerintah memberantas buta aksara di Indonesia. Ia menilai 3,4 juta masyarakat yang masih buta aksara, bukan angka yang kecil.

“Karena itu saya berharap ada langkah nyata untuk memberantas buta aksara,” kata Budi kepada Republika.co.id, Rabu (6/9).

Menurutnya, pemerintah harus memberi akses lebih luas untuk menuntaskan buta aksara, terutama bagi masyarakat marjinal. Ia tidak menampik, program wajib belajar 12 tahun merupakan salah satu ikhtiar untuk meningkatkan partisipasi anak bersekolah.

Namun, Budi menilai, masih banyak masyarakat yang sulit mendapatkan layanan itu. Banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya geografis.

Budi menyebut tidak sedikit anak yang enggan melanjutkan ke SMP dan SMA/SMK karena letaknya yang jauh dari rumah mereka. Selain itu, menurutnya, pemerintah daerah perlu ikut mengintervensi dalam percepatan literasi di masyarakat.

“Penyediaan buku murah dan berkualitas harus menjadi fokus utama,” ujar dia.

Kendati demikian, Budi menilai penyediaan literasi digital menjadi solusi keberadaan buku yang mahal. Sehingga, dapat memudahkan akses dan kesediaan masyarakat untuk membaca.

“Sehingga, paling tidak dapat mengecilkan angka buta aksara,” ujar dia.

Disinggung masalah literasi digital, Budi menyebut masyarakat memerluakan edukasi ihwal bagaimana membaca yang baik dan bermanfaat. Sehingga akan mengurangi kebiasaan-kebiasaan membaca yang tidak efektif.

Budi juga meminta adanya penyegaran, pelatihan dengan kebiasaan membaca pada orang tua yang baru mengenal aksara. Menurutnya, harus ada upaya membiasakan orang tua membaca sesuatu yang menarik atau menjadikan membaca sebagai kebutuhan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement