Kamis 07 Sep 2017 19:45 WIB

Kubu Elza Syarief Ultimatum Akbar Faizal untuk Minta Maaf

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Bayu Hermawan
Pengacara Elza Syarif
Foto: Rahma Sulistya/Republika
Pengacara Elza Syarif

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem Akbar Faisal didesak untuk meminta maaf kepada Elza Syarief. Akbar dinilai telah memfitnah dan mencemarkan nama baik terhadap Elza Syarief baik langsung maupun tidak langsung.

Salah satu kuasa hukum Elza Syarief, Minola Sebayang menegaskan, jika sampai Jumat (8/9) besok Akbar belum juga meminta maaf, maka akan dilaporkan ke Dewan Kehormatan DPR dan Polda Metro Jaya. Ia menilai pernyataan Akbar terkait Elza Syarief bertujuan untuk menciptakan kesan negatif terhadap kliennya. Sehingga, keterangan yang disampaikan Elza di persidangan akan tidak dipercaya oleh publik.

"Kalau saya cermati, Akbar ini membangun cerita yang tujuannya agar tiap keterangan yang disampaikan Bu Elza ini bikin masyarakat tidak percaya," ujarnya dalam konferensi pers di kantor Elza Syarief, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (7/9).

Karena itu, menurutnya, pernyataan yang disampaikan Akbar memang menjadi strategi untuk menjatuhkan nama baik Elza Syarief. "Bahwa dikatakan tukang bohong, terpidana, jadi ini yang membuat keterangan Elza diragukan," katanya.

Sebelumnya, Elza beberapa waktu lalu sempat mendatangi gedung KPK untuk berdiskusi soal adanya anggota DPR RI yang mengancam dirinya setelah memberikan kesaksian pada sidang dengan terdakwa Miryam S Haryani di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (21/8). Anggota DPR yang dimaksudnya adalah Akbar Fasial.

"Masalah ancaman-ancaman dari AF," kata Elza.

Akbar Faisal merupakan mantan anggota DPR dari Fraksi Hanura dan saat ini merupakan anggota DPR Komisi III dari Fraksi Partai Nasdem. Terkait hal tersebut, Elza mengungkapkan bahwa KPK berkewajiban untuk melindungi dirinya karena telah memberikan keterangan yang benar.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement