REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada yang tak biasa dalam pertunjukan musik yang dilakukan Stevie Wonder dalam acara Global Citizen Festival 2017 di Central Park, New York. Di tengah pertunjukan, Wonder berlutut dengan kedua kakinya sebagai simbol untuk kepemimpinan Presiden AS Donald Trump.
"Malam ini saya berlutut untuk Amerika," ujar Wonder di hadapan para penonton konser seperti dilansir CNN.
Mulanya Wonder hanya berlutut pada salah satu kakinya sambil dibantu oleh seorang pria. Merasa tak cukup, Wonder pun akhirnya berlutut dengan kedua kakinya seraya menyerukan harapan untuk masa depan Amerika.
"(Saya) berdoa untuk planet kita, masa depan kita, para pemimpin-pemimpin dunia kita dan dunia kita, aamiin," lanjut Wonder.
Wonder mengatakan ia tak melakukan aksi tersebut hanya untuk bicara saja, tetapi mengajak para penonton untuk berani mengambil tindakkan jika ada ketidakadilan yang terjadi. Beberapa isu yang disorot oleh Wonder adalah isu kebencian, kefanatikan dan seksisme.
"Temukan cinta untuk saudara-saudara kita di dunia setiap hari," seru Wonder.
Aksi ini tak hanya ditujukan sebagai bentuk protes terhadap Trump tetapi juga sebagai bentuk solidaritas terhadap para pemain National Football League (NFL). Jumat lalu, sebagian pemain NFL terlihat berlutut dengan satu kaki saat lagu kebangsaan Amerika dikumandangkan. Aksi protes ini dimulai oleh atlet Michael Bennet.
Tindakan ini merupakan bentuk protes dari para pemain NFL terhadap kepemimpinan Trump. Hal ini membuat Trump berang dan mengeluarkan kata-kata tak pantas di hadapan publik seraya mengancam para pemain tersebut untuk dipecat.
"Saya tak akan berdiri sampai saya melihat kesetaraan dan kebebasan (ditegakkan di Amerika)," ungkap Bennet.
Hal senada juga pernah dilakukan oleh atlet lain, Colin Kaepernick, tahun lalu. Kala itu, Kaepernick menyita perhatian publik karena ia menolak untuk berdiri saat lagu kebangsaan Amerika, The Star-Spangled Banner, dikumandangkan.
"Saya tidak akan berdiri untuk menunjukkan rasa bangga pada bendera dari negara yang menindas orang-orang kulit hitam dan orang-orang dari ras yang beragam," ungkap Kaepernick.