Senin 02 Oct 2017 15:26 WIB

Syaiku Masih Optimistis Tetap Dipasangkan dengan Demiz

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Bakal Calon Wakil Gubernur Jawa Barat dalam pilkada Jabar 2018 Ahmad Syaikhu yang juga merupakan Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat.
Foto: Republika
Bakal Calon Wakil Gubernur Jawa Barat dalam pilkada Jabar 2018 Ahmad Syaikhu yang juga merupakan Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pascaadanya pernyataan penarikan dukungan terhadap pasangan calon gubernur (cagub), Deddy Mizwar (Demiz) dan cawagub Akhmad Syaiku oleh Gerindra Jabar, hingga saat ini, belum ada perubahan politik yang berarti. Menurut Ketua DPW PKS Jabar, Ahmad Syaikhu, hal tersebut merupakan dinamika. Namun, dirinya maupun Deddy Mizwar masih berpegang pada apa yang sudah ditetapkan pucuk pimpinan Gerindra, Prabowo Subianto.

"Saya yakin sampai hari ini, keputusan tersebut belum ada pencabutan," ujar Ahmad Syaikhu kepada wartawan di Gedung Sate, Senin (2/10).

Saat ditanya apakah ada opsi lain terkait pasangan Cagub Deddy Mizwar-Ahmad Syaiku, ia mengatakan, saat ini, yang dipikirkan partainya bukan hal itu. Namun, mencari cara untuk memperluas koalisi. "Itu yang kami upayakan. Memang tidak mudah. Tapi kita terss upayakan. Misalnya dengan PAN dan Demokrat," katanya.

Terkait komunikasi dengan Gerindra, Syaikhun mengatakan, selama ini komunikasi yang dijalin cukup baik, di tingkat pusat maupun daerah. Dia pun optimistis, pencalonannya di pilgub Jabar bersama Deddy Mizwar akan terus berlanjut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement