Senin 09 Oct 2017 16:17 WIB

Hujan Deras, Ketinggian Air Katulampa Capai 110 Sentimeter

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Winda Destiana Putri
Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat.
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Hujan deras kini semakin sering mengguyur kota Hujan Bogor, terutama di kawasan Puncak sebagai kawasan hulu sungai Ciliwung. Akibatnya, debit air Ciliwung di permukaan air Katulampa, Bogor, berstatus siaga.

Kepala Jaga Bendung Katulampa, Andi Sudirman mengatakan, hingga siang ini bendung Katulampa terpantau normal dengan tinggi permukaan air mencapai 30 sentimeter. Namun, sebelumnya Katulampa berstatus siaga tiga dengan ketinggian air mencapai 110 sentimeter.

 

"Debit air paling tinggi itu kemarin, mencapai 110 sentimeter. Itu angka tertinggi sampai saat ini," ungkap Andi pada Republika, Senin (9/10).

 

Andi menuturkan, status Bendung Katulampa dibagi menjadi lima macam. Yaitu, keadaan normal yakni ketinggian air mencapai 30 sentimeter, lalu 40 hingga 80 sentimeter menunjukkan siaga empat, 80 hingga 150 sentimeter menunjukkan siaga tiga, berikutnya 150 hingga 200 sentimeter menunjukkan siaga dua, dan terakhir di atas 200 sentimeter menunjukkan siaga satu.

 

Adapun yang menjadi patokan pemantauan, dikatakan Andi, yakni merujuk pada deras hujan yang terjadi di Puncak sebagai kawasan hulu DAS Ciliwung. "Jadi hasil pemantauan kami itu bukan berdasarkan hujan lokal (hujan yang terjadi di kota Bogor) ya, namun patokan kami itu hujan yang terjadi di kawasan Puncak," kata Andi menjelaskan.

 

Saat musim penghujan tiba, Andi menegaskan, pihaknya selalu berkoordinasi dan menjalin komunikasi dengan tim pemantau pintu air Manggarai. Hal itu dilakukan, untuk selalu waspada akan datangnya banjir kiriman dari Bogor ke Ibukota.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement