REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain harpa Maya Hasan mengatakan musik bisa menjadi terapi untuk penderita penyakit berat. Musik bisa membuat penderita penyakit berat ini lebih bisa menikmati kualitas hidupnya.
Pemain yang mengantongi certified music practitioner (CMP) dari International Harp Theraphy Program, Amerika ini mengatakan musik untuk terapi itu simple. Berbeda dengan musik professional. Menurutnya musik itu layaknya pedang yang ujung matanya banyak.
Musik bisa untuk spiritual dan emosional juga bisa untuk fisik. Yang memanfaatkan musik untuk spiritual dan emosional sudah banyak, tapi untuk fisik masih sedikit.
Dengan musik, penderita penyakit berat bisa memperbaiki mood atau perasaannya, yang pada akhirnya mempengaruhi tubuh atau fisiknya. Dia mengungkapkan sebuah pengalaman ketika memberikan terapi musik bagi pasien kanker.
Pasien ini melakukan radiasi selama seminggu yang merusak seluruh tubuhnya. Pasien ini mengatakan selama seminggu itu dia tidak bisa shalat. Namun setelah mendapatkan terapi music selama 10 sampai 15 menit, begitu keluar ruangan dia bisa sholat. "Efeknya bisa langsung," ungkapnya kepada Republika.co.id, Jumat (13/10).
Bagaimana musik bekerja untuk terapi? Maya Hasan menjelaskan Tuhan memberikan kita pancaindera. Mulut, mata, dan indera lainnya bisa dihambat tanpa alat. Satu-satunya indera yang tidak bisa dihambat tanpa alat adalah telinga. Menurutnya kita ini terpapar oleh gelombang, tubuh kita berisi 60 sampai 70 persen air. Gelombang ini merubah molekul kita.
Di samping itu, setiap organ tubuh kita mengeluarkan bunyi dan ada frekuensinya. Misalnya jantung, organ tubuh seperti orkestra. Ada bunyi-bunyi yang tidak dapat terdengar tapi ada. Nah untuk bisa merubah molekul tubuh kita dibutuhkan adanya perubahan kecil. Jika satu molekul tubuh baik, maka implikasina semua menjadi baik. Entah dititik mana penyakit itu bisa dirubah.
Menurutnya, jenis penyakit yangt bisa digunakan untuk terapi bisa semua jenis musik. Meskipun dangdut sekalipun. Musik yang cocok sama kita akan membuat mood menjadi baik, maka tubuh juga akan menjadi baik. Kalau mood baik tubuh akan happy. "Paparlah diri Anda dengan hal-hal menyenangkan," tambahnya.
Terapi dengan musik menurut Maya Hasan tidak sembarang dilakukan, namun semua perlu belajar. Maya Hasan sendiri mengakui harus belajar layaknya seorang dokter.