REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Pemerintah Spanyol meminta Pemimpin Katalunya Carles Puigdemont mengklarifikasi perihal deklarasi kemerdekaan yang dilakukan beberapa waktu lalu.
Spanyol memberi waktu hingga Senin pukul 22.00 waktu setempat guna memperjelas hal tersebut. Jika Puigdemont tetap mempertahankan kemerdekaan, ia akan diberi waktu tiga hari untuk mundur atau Spanyol akan membekukan otonomi Katalunya.
Seperti dilansir laman Sky News, Senin (16/10), permintaan itu muncul menyusul mandat kemerdekaan Puigdemont. Namun, pemimpin Katalunya itu lantas menangguhkannya dalam sebuah sesi parlemen pekan lalu.
Puigdemont siap membuka jalur negosiasi dengan pemerintah Spanyol terkait kemerdekaan Katalunya. Meski demikian, Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy menolak melakukan pembicaraan tersebut.
Rajoy berencana mengambil langkah tegas dengan membekukan otonomi Katalunya. Pemerintah Spanyol kemudian juga akan mengambil alih pemerintahan di kawasan tersebut. Hal itu sebagaimana tertuang dalam konstitusi Spanyol pasal 155.
Katalunya berniat memisahkan diri dari Spanyol berdasarkan hasil referendum pada 1 Oktober lalu. Sebesar 90 persen warga Katalunya mendukung kemerdekaan kawasan tersebut kendati pengadilan tinggi Spanyol tidak mengakui hasil pemungutan suara itu.
Puigdemont disebut-sebut tengah berada dalam tekanan kritis dari massa pendukung kemerdekaan. Mereka menuntut Puigdemont membuat pernyataan kemerdekaan secara tegas atau akan meninggalkan koalisi.
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement