Kamis 19 Oct 2017 17:36 WIB

Kemenag Riau Himpun Rp 529 Juta untuk Pengungsi Rohingya

Ribuan kaum Muslim Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar.
Foto: AP/Dar Yasin
Ribuan kaum Muslim Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kanwil Kemenag Riau menghimpun dana Rp 529 juta lebih bantuan untuk pengungsi Rohingya yang berasal dari masyarakat, santri madrasah, dan jajaran Kemenag se-Provinsi Riau.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat dana tersebut dapat diserahkan ke Kemenag RI melalui Bimas Islam, jika masih ada tetap kita kumpulkan sampai diserahkan kepada intansi yang berwenang menyalurkannya," kata Kabid Penaiszawa Kanwil Kemenag Riau, HM Saman di Pekanbaru, Kamis.

Menurut dia, untuk penyaluran dana akan diserahkan kepada intansi yang berwenang. Kemungkinan dalam hal ini adalah Kementerian Luar Negeri.

Bantuan kemanusian sebesar Rp 529 juta itu sudah termasuk sebesar Rp 31 juta yang baru saja diserahkan oleh Unsur Pimpinan Kecamatan (Upika) Pujud, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau.

"Untuk penyerahan ke Rohingya memang terlambat antara lain karena karena masih dalam pembahasan dan koordinasi, agar bantuan tersebut benar-benar tepat sasaran," katanya.

Kepala KUA Pujud, Khairul S Ag mengatakan sebelumnya keluarga besar Kemenag Rokan Hilir telah menyerahkan bantuan untuk Rohingya. "Dari bantuan tahap pertama sebelumnya telah mendorong masyarakat Kecamatan Pujud untuk berpartisipasi dalam meringankan beban masyarakat Rohingya melalui penggalangan dana," katanya.

Ia menambahkan masyarakat Kecamatan Pujud dari segala unsur, mulai dari masjid, siswa madrasah dan sekolah umum, unsur pimpinan masyarakat dan sebagainya, merasa tersentuh hatinya untuk membantu kaum Muslim Rohingya.

"Alhamdulillah terkumpul Rp 31.709.000 dan dihaharapkan agar bantuan masyarakat Pujud tersebut dapat bermanfaat dan dapat meringankan beban pengungsi Rohingya," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement